judul gambar
BulelengHeadlines

Pj Bupati Buleleng Pimpin Aksi Pemberantasan Nyamuk Demam Berdarah

Buleleng, LenteraEsai.id – Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana memimpin langsung aksi pemberantasan nyamuk penyebab demam berdarah di Desa Anturan, Kabupaten Buleleng pada Jumat (26/4/2024).

Aksi pemberantasan nyamuk ini merupakan tindakan pencegahan wabah demam berdarah di tengah musim pancaroba. Desa Anturan menjadi fokus dilaksanakannya pemberantasan nyamuk karena memiliki 27 kasus dari 637 kasus demam berdarah yang muncul di Kabupaten Buleleng.

Pj Bupati Ketut Lihadnyana pada kesempatan itu mengarahkan petugas pengasapan (fogging) di beberapa titik, termasuk gorong-gorong yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selain pengasapan, juga dilakukan pembersihan sampah-sampah di sepanjang jalan oleh pegawai Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Puskesmas Buleleng III, jajaran Polres Buleleng dan Kodim 1609/Buleleng serta siswa sekolah setempat.

“Karena ini masa transisi agar tidak menjadi wabah, maka kita melakukan tindakan preventif promotif mengajak masyarakat dengan sebuah kesadaran penuh menjaga kebersihan lingkungan. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat yang juga ikut bersama-sama membersihkan lingkungan sangat penting. Agar wabah demam berdarah di Buleleng itu bisa seminimal mungkin ditekan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengatakan aksi yang dinamakan ‘Bulan Merah’ (Buleleng Antisipasi Demam Berdarah) ini akan dilakukan di daerah yang berbeda setiap minggunya. Aksi ini juga akan dikolaborasikan dengan program-program dari TNI/Polri sehingga tak hanya fisik, namun kehadiran pemerintah lebih dirasakan dan lebih dekat dengan masyarakat.

“Minggu depan kita pilih lagi tempatnya di mana. Nanti kita kolaborasi dengan TNI dan Polri di kecamatan lain. Misalnya minggu depan di Kecamatan Gerokgak sekalian dengan program Jumat Curhat itu bagus sekali jadi terpadu. Sehingga pemerintah bisa lebih dekat lagi dengan masyarakat,” ujarnya.

Pj Lihadnyana juga mengimbau agar kepala wilayah lebih aktif dalam mengantisipasi kasus demam berdarah. Ini karena kasus demam berdarah terjadi rutin pada masa transisi dan bulan-bulan musim hujan.

“Sebenarnya kita sudah tahu pada masa transisi bulan-bulan ini demam berdarah itu mewabah, semestinya sebelum itu kita sudah melakukan kegiatan ini. Dinas Kesehatan harus paham masalah ini karena ini sudah rutin. Kepada kepala wilayah, camat, kepala desa, kalau sudah transisi begini jangan sampai harus diberitahu dulu baru bergerak. Lakukan pembersihan, fogging, dan pemberantasan sarang nyamuk. Kasus di Buleleng memang masih sedikit tapi jangan tunggu sampai banyak,” katanya, menegaskan.

Di tempat yang sama, Perbekel Anturan I Ketut Soka menjelaskan tindakan pencegahan sudah dilakukan dengan sosialisasi dan edukasi bersama pihak kesehatan. Kemudian menjelang hari raya, warga juga sudah dikerahkan untuk membersihkan lingkungan. Sementara untuk pemberantasan nyamuk dewasa, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pengasapan.

“Kami dari pemerintah desa sebenarnya sudah melakukan antisipasi pancaroba. Namun tatkala kita mau fogging, mesin kita rusak dua-duanya, sehingga segera saya laporkan ke Dinas Kesehatan dan rencananya hari ini dan besok akan fogging secara menyeluruh,” ucapnya, menjelaskan.

Pewarta: Vika Jantika
Redaktur: Laurensius Molan

Lenteraesai.id