Yogyakarta, LenteraEsai.id – Dua siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Turi yang hanyut diterjang banjir bandang ketika mereka menyusuri Sungai Sempor di Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, hingga Sabtu (22/2) malam belum ditemukan.
Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian sejak peristiwa terjadi Jumat (21/2) siang lalu, telah berhasil menemukan dan mengevakuasi delapan siswa dalam keadaan tidak lagi bernyawa. Namun dua lainnya hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo melalui rilis pada media massa, Sabtu malam menyebutkan, kedua murid tersebut belum berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan yang secara resmi mengakhiri operasi pencarian dan evakuasi hari ini pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Meskipun operasi pada jam itu dihentikan, namun pemantauan di kawasan dam dan beberapa tempat lainnya tetap dilakukan oleh tim gabungan. “Hanya pemantauan, karena aktivitas malam hari tidak direkomendasikan untuk operasi penyisiran dan penyelaman,” ucapnya.
Dam atau bendungan yang menjadi fokus pencarian, meliputi Dam Matras, Bubrah, Lengkong, Polowidi, Watu Gajah, Gawar dan Tempuran Bedog.
Guna melanjutkan upaya pencarian, lanjut Agus Wibowo, Pos Operasi telah menyusun rencana operasi hari ketiga yang akan berlangsung hari Minggu (23/2) pagi pukul 06.30 WIB.
Ia menyebutkan, upaya penyelaman yang didukung peralatan sonar scan dari BPBD Kabupaten Bantul, sepanjang hari ini dilakukan di beberapa titik, namun belum membuahkan hasil secara maksimal, sehubungan masih ada dua siswa yang dinyatakan hanyut belum ditemukan.
Tim selam yang diterjunkan antara lain berasal dari SAR DIY, Jawa Tengah, Linmas DIY, Linmas Kaliurang,dan DIY Unit Wonokerto. Tim selam ini melakukan penyelaman di dua titik yang terbagi pada area sekitar Jembatan Dukuh dan Dam Lengkong.
Tim gabungan sebanyak 45 lembaga melakukan pencarian dan evakuasi terhadap murid yang hanyut di Sungai Sempor sejak Jumat (21/2) siang lalu. Ke-45 lembaga tersebut bekerja di bawah kendali Pos Komando yang bertempat di SMP Negeri 1 Turi, Sleman, Yogyakarta.
Data Pusdalops per Sabtu (22/2) siang pukul 11.45 WIB, mencatat total murid yang melakukan aktivitas penyusuran dalam giat Gerakan Pramuka di Sungai Sempor, berjumlah 249 murid.
Murid sebanyak itu terdiri atas siswa kelas 7 sejumlah 124 orang, dan kelas 8 sejumlah 125 orang. Posko mencatat 216 murid selamat, sedangkan 23 murid lainnya menderita luka-luka setelah terseret arus banjir. Sementara untuk korban meninggal dunia yang telah berhasil ditemukan, tercatat 8 siswa.
Insiden ini bermula ketika sejumlah murid yang tergabung dalam kegiatan kepramukaan melakukan penyusuran aliran Sungai Sempor. Kondisi air sungai yang semula tidak begitu besar, tiba-tiba dilanda banjir bandang dengan arus dan volume air yang meluap hingga ke daerah bibir sungai..
Arus deras dan volume air yang cukup besar itu akhirnya menghanyutkan peserta susur sungai hingga mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dunia dan luka-luka. (LE-YY)