judul gambar
BulelengHeadlines

Songsong Pilkada, Calon ‘Penggede’ di Kabupaten Buleleng Mulai Bermunculan

Buleleng, LenteraEsai.id – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Bupati Buleleng periode tahun 2024-2029 yang dijadwalkan berlangsung bulan November 2024 mendatang, tampak sudah mulai menggeliat. Komponen anak muda di beberapa wilayah sudah mulai ‘mengelus-elus’ jagoannya masing-masing.

Komponen generasi muda di Desa Pemuteran dan Musi, Kecamatan Gerokgak misalnya, pada akhir Maret lalu menggaungkan deklarasi yang spontan partisipatif untuk mengusulkan Nyoman Arya Astawa sebagai bakal calon Wakil Bupati Buleleng 2024-2029. Mereka tidak peduli jika Mang Dauh (sebutan akrab Nyoman Arya Astawa) akan direkrut oleh partai atau gabungan partai apapun.

“Generasi muda yang tergabung dalam Sekeha Truna Truni di wilayah Desa Pemuteran sangat siap menjadi garda terdepan untuk Bapak Nyoman Arya Astawa sebagai Wakil Bupati Buleleng periode tahun 2024-2029,” kata Kadek Bobi Yasa selaku tokoh kaum muda di wilayah Kecamatan Gerokgak.

Seakan gayung bersambut, deklarasi pun merambah ke wilayah Desa Musi, Kecamatan Gerokgak. Mereka sepakat karena melihat figur yang sudah terbiasa meringankan beban masyarakat tanpa tedeng aling-aling. Mangku Yasa, salah seorang dari beberapa tokoh warga, menyampaikan terima kasih kepada Nyoman Arya Astawa yang sudah banyak berbuat kebaikan untuk krama Buleleng pada umumnya.

Militansi dukungan dari Kadek Bobi Yasa terhadap Mang Dauh tersebut, ternyata juga menular dan menggelitik rasa muda-mudi di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Pada Minggu, 31 Maret 2024 dilaksanakan pula pernyataan komitmen bersama oleh mereka guna mendukung Mang Dauh sebagai calon wakil bupati dalam pemilihan kepala daerah Buleleng mendatang. Kegiatan itu diawali aksi gotong-royong memperbaiki drainase di muara Pantai Lovina, pembebasan sampah plastik serta penataan areal pantai.

Nyoman Arya Astawa alias Mang Dauh menyampaikan rasa terima kasih atas support spontanitas semua warga dan anak muda Buleleng. “Astungkara, atas tuntunan Ida Sang Hyang Paraning Titah, semoga cita-cita mereka dapat dimudahkan. Tiyang manusia biasa yang hanya bisa pasrah atas titah semesta alam dalam semua proses,” ucapnya.

Sebagai tokoh masyarakat yang sudah lama malang melintang di dunia pariwisata, Mang Dauh mengaku akan berusaha semaksimal mungkin untuk berpartisipasi demi Buleleng yang lebih baik. “Karena mereka peduli, maka saya ada. Marilah kita padukan rasa peduli itu sampai benar-benar bisa terwujud,” ujarnya berseloroh di akhir acara deklarasi di Pantai Lovina sore itu.

Pewarta: Anom Wijaya
Redaktur: Laurensius Molan

Lenteraesai.id