judul gambar
AdvertorialGianyarHeadlines

Sekda Wisnu Wijaya Tinjau Kesiapan Protokol Kesehatan Upacara Maligia di Puri Ageng Blahbatuh

Gianyar, LenteraEsai.id – Setelah tertunda selama hampir 5 bulan akibat pandemi Covid-19, prosesi Upacara Maligia di Puri Ageng Blahbatuh, Kabupaten Gianyar akan secepatnya dapat dimulai.

Untuk memastikan upacara besar tersebut berlangsung dengan mentaati protokol kesehatan, Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya bersama Kabagops Polres Gianyar Kompol Wayan Latra, Plt Kepala BPBD Gianyar Ngakan Dharma Jati, didampingi Camat Blahbatuh IB Dharma Yuda dan tim dari Dinas Kesehatan, meninjau ke lokasi persipan upacara di areal Puri Ageng Blahbatuh, Senin (27/7/2020).

Panglingsir Puri Ageng Blahbatuh, Anak Agung Alit Kakarsana mengatakan, persiapan protokol kesehatan telah dilakukan. Di antaranya, tempat cuci tangan 10 buah yang akan ditempatkan berjejer di kiri-kanan pintu masuk. Demikian juga pintu keluar-masuk diatur 1 jalur, pintu masuk di selatan dan pintu keluar di utara. Dengan pintu 1 jalur diharapkan masyarakat yang menghadiri upacara tidak berseliweran.

Selain tempat cuci tangan, disediakan juga desinfektan herbal yang juga dimaksudkan sebagai aromaterapi. Juga ada petugas pemeriksa suhu badan dengan menggunakan thermogun. Parkir disiapkan di sebelah utara dan timur Puri Ageng Blahbatuh, ucapnya.

“Orang yang akan keluar masuk saat puncak acara Maligia sekitar 402 orang. Ini sudah kami batasi agar ada ruang untuk menjaga jarak,” ujar Anak Agung Alit Kakarsana, menjelaskan.

Dikatakan Anak Agung Alit Kakarsana, pihaknya siap menambahkan tempat cuci tangan lagi jika memang dirasa kurang nantinya.

Sekda Wisnu Wijaya meminta panglingsir Puri Ageng Blahbatuh dan pihak panitia agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Ia juga meminta agar diperhitungkan pergerakan orang-orang yang hadir, agar tidak berdesakan.

Wisnu Wijaya menekankan agar panitia dapat menertibkan orang agar tidak berseliweran, begitu datang langsung disuruh duduk, kecuali yang memang mengemban tugas tertentu dalam rangkaian upacara tersebut.

Terkait penggunaan thermogun untuk memeriksa suhu badan, Sekda Wisnu Wijaya meminta pihak panitia menggunakan alat pendeteksi suhu badan otomatis yang dipasang di pintu masuk. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya penumpukan antrian yang kemudian menyebabkan orang berdesakan.

Wisnu Wijaya meminta pihak Puri Ageng Blahbatuh memaklumi alasan Pemkab Gianyar menolak pelaksanaan Upacara Maligia ini sebelumnya, di mana waktu itu adalah awal munculnya pandemi Covid-19.

Dikatakannya, ketaatan masyarakat sangat rendah di awal pandemi ini, pengetahuan tentang penyakit ini juga sangat terbatas. “Kini, setelah sekian bulan kedisiplinan masyarakat sudah terbentuk, penerapan new normal juga sudah dimulai, kami rasa masyarakat sudah taat dan paham, kocap ten dados ngandeg nak mekarya, kami akan bahas lebih lanjut bersama tim,” kata Sekda Wisnu Wijaya.

Wisnu Wijaya menambahkan, pihaknya bersama tim perlu turun meninjau ke lapangan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat. Setelahnya, tim akan menyusun SOP sebagai panduan pelaksanaan upacara-upacara serupa yang akan dilaksanakan oleh masyarakat Gianyar nantinya.

“Tim ini turun (melakukan peninjauan), hasilnya dan hasil pembahasan kami di tim kecil nanti, semua akan kami laporkan ke Bapak Bupati sebagai dasar pengambilan keputusan oleh beliau,” kata Sekda Wisnu Wijaya.

Upacara Maligia oleh Puri Ageng Blahbatuh sedianya dilaksanakan April lalu. Persiapan telah dilakukan sejak Pebruari dan akhir Maret telah rampung. Panitia karya, Gusti Ngurah Udayadnya mengatakan, jika ditunda lebih lama lagi maka bangunan petak-petak (tempat dilangsungkannya Upacara Maligia) yang terbuat dari bambu dan atap alang-alang tersebut tidak bisa lagi digunakani.

“Ini daya tahannya maksimal 6 bulan, jika ditunda lagi maka kami harus mengulang dari awal membangun petak lagi. Namun karena kondisi begini, apapun keputusan pemerintah akan kami ikuti,” ujar Gusti Udayadnya.

Upacara Maligia ini akan diikuti oleh 134 sawa. Rangkaian upacara dimulai tanggal 2 Agustus dengan upacara matur piuning/pakeling. Puncak acara atau Maligia berlangsung pada 18 Agustus 2020 mendatang.  (LE-GN1)

Lenteraesai.id