judul gambar
HeadlinesKarangasem

Prajurit Tanjungpura ‘Jinakkan’ Puluhan Milisi Bersenjata di Kongo

Walungu, LenteraEsai.id – Prajurit Tanjungpura selalu berhasil dalam menjalankan tugasnya. Kali ini ditunjukkan oleh para prajurit Yonif 644/Walet Sakti yang tergabung dalam Satgas Indo RDB TNI Konga XXXIX-C MONUSCO Kongo.

Dengan cara persuasif, anggota Satgas berhasil ‘menjinakkan’ puluhan milisi bersenjata terbesar yang selama ini mengancam stabilitas keamanan di Republik Demokratik Kongo (DRC).

Sebanyak 31 milisi termasuk di dalamnya 1 orang wanita, digiring turun gunung untuk kembali ke masyarakat, sekaligus menyerahkan senjata api yang mereka miliki kepada Satgas pada Rabu, 21 April 2021 lalu di Desa Maiminggi, DRC.

Penjemputan milisi ini dipimpin langsung oleh Komandan Satgas Indo RDB XXXIX-C Kolonel Inf Sandi Kamidianto. Seluruh milisi yang turun ini merupakan Kelompok Milisi Raia Mutomboki Ndarumangga pimpinan Mr Munyololo Mbao Ndarumangga, yang merupakan salah satu milisi bersenjata terbesar yang selama ini menggancam stabilitas keamanan di DRC.

Adapun senjata yang yang diserahkan kelompok milisi kepada Satgas, antara lain 18 pucuk AK, 2 pucuk RPG, 1 pucuk Mortir 60, 1 pucuk GPMG, 1 buah Spread (Tombak), 20 buah Magazen, dan Munisi kal 7.62 sebanyak 122 butir, Munisi kal 5.56 sebanyak 365 butir, Granat RPG sebanyak 1 buah.

Dansatgas Indo RDB XXXIX-C Kolonel Inf Sandi Kamidianto melalui rilisnya menerangkan, keberhasilan tersebut merupakan buah dari upaya pendekatan persuasif dan dialog pihaknya dengan para tokoh masyarakat serta melaksanakan berbagai kegiatan patroli rutin dilanjutkan dengan kegiatan Civil Military Coordination (Cimic) di wilayah Area of Resposibility (AoR) Indo RDB.

Dari berbagai upaya yang dilakukan, Satgas berhasil meyakinkan kepada para milisi untuk bersedia kembali ke masyarakat dengan menyerahkan beberapa jenis senjata api yang selama ini mereka pakai untuk memberontak, ujar Dansatgas, menjelaskan.

Selanjutnya para mantan milisi beserta senjatanya diserahkan oleh Satgas kepada DDRRR Disarmament Demobilization Reintegration (DDR) untuk dilaksanakan proses lebih lanjut sesuai ketentuan UN. Dengan menyerahnya pimpinan dan anggota RM Ndarumangga, maka kelompok milisi bersenjata ini tidak lagi mengancam stabilitas keamanan di DRC.

Dansatgas Indo RDB XXXIX-C menyampaikan bahwa dalam operasi penjemputan milisi yang seorang di antaranya wanita, juga melibatkan tim Female Engagement Team (FET) atau Kartini Indonesia. Tim FET ini dilibatkan untuk memberikan rasa aman. Karena di antara para milisi pria terdapat 1 orang milisi wanita.

“Satgas Indo RDB XXXIX-C dalam setiap gerakanya adalah melaksanakan mandat MONUSCO yaitu Protection of Civilian (POC),” ujar Kolonel Inf Sandi Kamidianto, menandaskan.  (LE-WL)

Lenteraesai.id