Karangasem, LenteraEsai.id – Nasib malang dialami perempuan Ni Wayan Golek (53), penduduk Banjar Dinas Bau Kawan, Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, di mana di usianya yang bisa dibilang tidak muda lagi ia harus ‘bergulat’ dengan penyakit yang cukup mengerikan bagi sebagian orang, yaitu kanker payudara.
Dengan penyakit yang dialami oleh Ni Wayan Golek tersebut, ia kini hanya bisa menghabiskan waktunya dengan berbaring di tempat tidur karena tubuhnya menjadi lemas, bahkan untuk bangun dari tempat tidurnya pun harus dibantu oleh saudaranya.
Menurut keterangan Ketua Yayasan Kita Peduli, I Ketut Suardana, Kamis (24/3/2022), pihaknya sudah melakukan santunan atau bantuan kepada Ni Wayan Golek selama 8 bulan, tapi kini terputus sejak 3 bulan lalu karena keterbatasan dana yang tersedia.
“Empat bulan yang lalu saat kami menyerahkan bantuan yang terakhir, sebenarnya sudah terlihat ada sedikit benjolan pada payudara ‘Sang Nenek’, dan sempat kami ajak berobat tapi beliau tidak mau, dan mengaku tidak merasakan sakit,” kata Ketut Suardana.
Tapi, sekitar tiga bulan yang lalu benjolan itu pecah dan merembes ke sebagian dadanya hingga membusuk dan borok bahkan baunya sangat menyengat. Untuk pergi berobat tidak bisa, selain karena tercatat sebagai keluarga miskin, juga Nenek Golek tidak menikah sehubungan kondisi fisiknya yang disabilitas, ucapnya.
“Seminggu yang lalu Kadus Banjar Dinas Baukawan I Wayan Panji datang langsung ke rumah Ni Wayan Golek untuk pendataan warga yang berhak menerima PKH. Kadus mengaku terkejut melihat kondisi Golek yang sangat kritis dan tidak mempunyai bekal untuk berobat,” kata Ketut Suardana.
Ketut Suardana menyebutkan, saat ini Ni Wayan Golek sangat membutuhkan bantuan untuk berobat. Selain itu kondisi rumahnya juga sangat memprihatinkan karena hanya berdindingkan bedeg atau anyaman dari bambu. “Namun lumayan, belakangan ada donatur yang mengulurkan bantuan kasur untuk tidur,” ujarnya.
Ia mengharapkan bantuan dalam bentuk lain terus mengalir untuk Ni Wayan Golek dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun yayasan dan pihak swasta lainnya, termasuk uluran dana untuk kepentingan berobat.
“Dengan adanya bantuan untuk kepentingan berobat, kondisi Golek yang kini memang hanya tergolek di tempat tidur, senantiasa bisa lebih baik dari sekarang,” kata Ketut Suardana, mengharapkan.
Sementara itu, Kepala Dusun Bau Kawan I Wayan Panji mengatakan, kondisi Ni Wayan Golek memang sudah mengalami cacat atau disabilitas sejak lama, yaitu kaki dan tangannya tidak bisa digerakan dengan maksimal bahkan berjalan pun susah.
Melihat kondisinya tersebut, dari pihak desa sudah berusaha untuk membantu semaksimal mungkin dengan mencarikan bantuan seperti BLT, PKH dan yang lainnya guna kelangsungan hidup Ni Wayan Golek sehari-hari.
“Selain bantuan dari pihak desa, setiap ada yayasan atau kelompok masyarakat lainnya yang melakukan kunjungan ke Banjar Dinas Baukawan, juga menyerahkan bantuan baik sembako atau yang lainnya. Jadi kalau ada donasi, selalu kami arahkan menuju ke rumah Golek,” kata Wayan Panji, menjelaskan.
Wayan Panji berharap untuk ke depannya ada banyak pihak yang mau membantu Ni Wayan Golek untuk kehidupan sehari-hari, bahkan juga untuk biaya berobat atas penyakit kanker payudara yang kini dideritanya. (LE-Jun)