judul gambar
DenpasarHeadlines

Buka Capacity Building Studi ‘Spam’, Wawali Denpasar Harap Tingkatkan Pelayanan Air Minum

Denpasar, LenteraEsai.id – Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa membuka Capacity Building Penyusunan Studi Pendahuluan Revitalisasi dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Spam), pada Kamis (7/7) di Hotel Griya Santrian Sanur.

Hadir secara ofline Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede bersama para Ketua Komisi DPRD Denpasar, OPD terkait Pemkot Denpasar, serta Direktur Perumda Tirta Sewakadarma Ida Bagus Gede Arsana bersama direksi. Hadir secara online Direktur Pengembangan Pendanaan Pembangunan Bappenas RI, Astu Gagono, Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Keuangan RI, Anton Tarigan, Direktur Pendapatan Daerah, Kemendagri, Budi Ernawan, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Permukiman, Kementerian PUPR, Hardiansyah, dan Direktur PT Penjamin Infrastruktur Indonesia, Pratomo Ismujatmika.

Wakil Wali Kota Arya Wibawa dalam sambutannya berharap proses penyusunan dokumen perencanaan proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Spam dapat berjalan dengan baik dan proyek revitalisasi serta pengembangan Spam di Kota Denpasar dapat segera terlaksana.

“Nantinya jika kegiatan berjalan dengan lancar cakupan layanan akan air minum dan air bersih dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Denpasar, karena pelaksanaan proyek revitalisasi dan pengembangan Spam ini sesuai dengan visi Kota Denpasar lima tahun ke depan yakni kreatif berbasis budaya menuju Denpasar maju dan juga misi ke empat yaitu unggul dalam kualitas SDM, pemanfaatan teknologi dan inovasi menuju keseimbangan pembangunan berbasis Tri Hita Karana,” ujarnya.

Lebih lanjut Arya Wibawa menyampaikan Kota Denpasar mengalami keterbatasan sumber air baku permukaan. Di samping itu tingkat kehilangan air yang mencaai 40,43 persen pada tahun 2021, telah meningkat sebesar 1,67persen dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya faktor kebocoran pada pipa distribusi karena usia pipa yang melebihi umur teknis. Luas layanan saluran air belum sebanding dengan meningkatkanya jumlah kawasan perumahan dan permukiman yang semakin berkembang seiring dengan peningkatan jumah penduduk.

“Produksi air Perumda Tirta Sewakadarma sebesar 40.398.493 meter kubik sebenarnya sudah terbilang cukup, namun belum maksimal dalam pengelolaan, sehingga masih ada sebagian masyarakat yang belum mendapat layanan,” ujarnya.

Menurutnya, melalui kegiatan ini perlu dibuat pengembangan dalam upaya memelihara eksistensi sebagai perusahaan air minum yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat Denpasar. Hal ini tidak terlepas dari pemenuhan kebutuhan air yang ditargetkan peraturan daerah dan MDGs sebesar 80%, apalagi target berdasarkan SDGs 100%.

Sementara Direktur Pengembangan Pendanaan Pembangunan Bappenas RI Astu Gagono menyampaikan apresiasi dan siap memberikan pendampingan serta penyiapan bersama para narasumber yang berkompeten dibidangnya. “Harapan kami dalam kegiatan ini dapat memberikan manfaat pemenuhan kebutuhan pokok air minum sebagai salah satu pelayanan dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah kabupaten/kota. Kota Denpasar menjadi pusat kegiatan pemerintahan, perdagangan, pendidikan, kesenian serta sebagai kota urban sehingga ini diharapkan dapat menjadi peningkatan pelayanan dan mengembangkan sarana prasarana,” ujarnya. (LE-DP)

Lenteraesai.id