Denpasar, LenteraEsai.id – Pelatihan produksi film dokumenter bagi pelajar SMP, SMA dan SMK se-Kota Denpasar mulai digelar dan dibuka langsung Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, di Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar, Senin (21/3).
Pembukaan pelatihan ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Wawali Arya Wibawa yang didampingi Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara, Kepala Bidang Fasilitasi HAKI dan Regulasi Bekraf Denpasar I Putu Yuliartha, Direktur Denpasar Dokumentary Film Festival Maria Ekaristi beserta unsur terkait lainnya.
“Pelaksanan pelatihan produksi film dokumenter seperti ini harus terus kita jaga dan dukung, apalagi saat memasuki tahun yang ke-13 di tahun 2022 ini. Di mana konsistensi ini harus terus dipertahankan, karena tingkat keberhasilan sebuah program, salah satunya bisa dilihat dari kosintensi penyelenggaranya. Untuk itu program ini harus terus dikembangkan dan saya minta untuk setiap tahunya panitia menentukan tema-tema yang menarik,” kata Wawali Arya Wibawa saat di temui di sela-sela kegiatan.
Lebih lanjut diakatan bahwa pihaknya selaku pimpinan daerah menyambut gembira pelaksanaan pelatihan produksi film dokumenter bagi siswa SMP, SMA, dan SMK se-Kota Denpasar ini. “Kami berharap pelatihan ini dapat membekali peserta dengan kemampuan yang memadai mengenai cara-cara yang baik untuk menyampaikan pesan dan gagasan untuk kemajuan diri sendiri dan lingkungannya. Kami juga berharap, setelah mendapat pelatihan ini, para peserta menjadi duta-duta visual yang menyiarkan berbagai keunggulan Kota Denpasar ke seluruh dunia,” ucapnya.
Sementara Ketua Panitia Penyelenggara, Anak Agung Gede Agung Dharma Putra yang juga Kepala Bidang Dokumentasi, Perfilman dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Kota Denpasar dalam laporannya mengatakan, pelatihan terpusat sudah dilaksanakan sejak 2016 dengan metode kemah selama lima hari di dekat Danau Buyan, Pancasari (tahun 2016 dan 2017), lalu di Tegal Dukuh, Taro, Gianyar (2019 dan 2020).
Belakangan dikarenakan situasi pandemik, pelatihan 2021 tidak digelar dan kini tahun 2022 baru kembali dilaksanakan di DNA Denpasar, sementara untuk kemah tidak dilaksanakan.
Ia menjelaskan, usai pelatihan, para peserta harus merealisasikan ide dan konsepnya dalam produksi yang akan dilaksanakan mulai April dan harus sudah selesai pada Agustus 2022. Karya film mereka kemudian akan dikompetisikan pada puncak penyelenggaraan Denpasar Documentary Film Festivai, 28 Oktober 2022 mendatang.
Untuk film terbaik dari setiap kategori yang dikompetisikan, akan diikutkan pada Kompetisi Video yang diselenggarakan oleh Organisasi Kota-kota Pusaka Dunia (OWHC), di mana peserta dari Kota Denpasar telah mengikuti kompetisi ini sejak 2015 dan selalu masuk menjadi finalis. Semoga tahun depan bisa menempati posisi tiga besar dan posisi terbaik pada tahun-tahun ke depan, katanya, mengharapkan.
Untuk dapat mengikuti pelatihan ini, peserta harus mengikuti tahapan seleksi yang kali ini tercatat 30 orang berhasil lolos, masing-masing 3 dari pelajar SMP, 9 SMA dan 6 pelajar SMK. Panitia telah menyiapkan 2 skenario offline dan online, yang pelaksanaan pelatihannya dimulai dari 21 hingga 25 Maret 2022, dipusatkan di Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar, ujar Dharma Putra. (LE-DP)