Jakarta, LenteraEsai.id – Pemerintah Kabupaten Badung kembali mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kali ini, Badung meraih predikat Simpul Jaringan Terbaik Nasional Tahun 2025 untuk kategori kluster kabupaten/kota wilayah II (wilayah barat) dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala ANRI, Dr. Mego Pinandito, kepada Sekretaris Daerah Badung Ida Bagus Surya Suamba, yang mewakili Bupati Badung, dalam acara yang digelar di Ruang Noerhadi Magetsari, Gedung C ANRI, Jakarta Selatan, Kamis (26/6). Turut hadir dalam acara ini Wakil Menteri Dalam Negeri Dr. Ribka Haluk, Direktur Informasi Kearsipan Rudi Anton, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Badung Ni Wayan Kristiani, serta para pemangku kepentingan dari berbagai daerah.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan sinergi jajaran Pemkab Badung dalam mewujudkan tata kelola kearsipan yang terintegrasi, akuntabel, dan modern. Melalui penerapan Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN) dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN), Kabupaten Badung dinilai berhasil memenuhi indikator penilaian ANRI, termasuk aspek teknis, pemanfaatan teknologi informasi, serta kontribusi dalam pengembangan jaringan arsip secara nasional.
Sekda Badung, IB. Surya Suamba, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian tersebut. Menurutnya, penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Badung dalam membangun pemerintahan yang berbasis informasi dan data yang tertib arsip.
“Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas komitmen Badung dalam membangun tata kelola pemerintahan yang berbasis data dan informasi yang tertib arsip. Ini juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kearsipan di Kabupaten Badung,” ujar Surya Suamba.
Sementara itu, Kepala ANRI Dr. Mego Pinandito menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bagian dari penguatan simpul jaringan kearsipan nasional yang terbuka, terpadu, dan terpercaya. Ia menegaskan pentingnya pengelolaan arsip sebagai sumber data strategis dan sejarah bangsa.
“Kami terus mendorong pengelolaan arsip yang otentik, akuntabel, dan dapat diakses publik, sebagai upaya menjaga memori kolektif bangsa serta memperkuat transparansi dan akuntabilitas publik,” jelas Mego.
Ia juga mencontohkan pentingnya arsip dalam kebijakan nasional, seperti arsip bencana tsunami Aceh maupun dokumen sejarah budaya lokal yang kini menjadi referensi penting dalam mitigasi risiko dan penyusunan kebijakan pembangunan.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Dr. Ribka Haluk, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini penting dalam mendukung tata kelola pemerintahan berbasis data. Ia menekankan bahwa dokumentasi dan pencatatan bukan sekadar prosedur administratif, tetapi bagian dari kepemimpinan yang efektif dan kebijakan yang tepat sasaran.
“Pemilihan simpul jaringan terbaik harus dilakukan secara objektif, bebas dari kepentingan politik, serta melibatkan kontribusi kolektif dari pusat hingga daerah,” tandasnya.
Dengan penghargaan ini, Kabupaten Badung semakin mengukuhkan posisinya sebagai role model dalam pengelolaan arsip digital di era transformasi informasi. Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam meningkatkan kualitas layanan kearsipan demi mendukung pembangunan nasional berkelanjutan. (LE-Vivi)