Denpasar, LenteraEsai.id – Sekehe Gong Kebyar Anak-Anak Rare Bandrang Cakra, Banjar Minggir, Padangsambian, Denpasar Barat, tampil memukau sebagai Duta Kota Denpasar dalam ajang Utsawa Gong Kebyar Anak-Anak Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Rabu (25/6) malam.
Mebarung dengan Sanggar Seni Manik Uttara, Desa Adat Sangsit Dangin Yeh, Buleleng, anak-anak Denpasar ini sukses membawakan tiga garapan utama: Tabuh Kreasi Pepanggulan “Tapa Rare”, Tari Merak Angelo, serta Tari Dolanan “Memedi-Median” yang berhasil mencuri perhatian ribuan penonton. Pementasan dolanan “Memedi-Median” bahkan disambut dengan gelak tawa dan tepuk tangan meriah.
Tampak hadir memberi dukungan langsung, Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana bersama Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Widnyani Wiradana, serta jajaran OPD Pemkot Denpasar.
Koordinator sekaa, I Ketut Sumarna, mengungkapkan rasa syukurnya atas suksesnya pementasan malam itu meski sempat diguyur hujan. Ia menyebutkan proses latihan telah dilakukan sejak awal tahun demi mempersiapkan penampilan maksimal sebagai wakil Kota Denpasar.
“Latihan intensif sejak awal tahun membuahkan hasil. Kami bersyukur seluruh materi dapat dibawakan dengan baik,” ujarnya.
Sumarna menjelaskan bahwa Tapa Rare mengangkat tema tentang konsekuensi dari pola pikir dan perilaku anak-anak yang penuh imajinasi. Tari Merak Angelo menggambarkan keindahan burung merak jantan saat memamerkan bulunya untuk menarik perhatian betina. Sementara, Memedi-Median terinspirasi dari filosofi “Vasudhaiva Kutumbakam” atau “Seluruh dunia adalah satu keluarga”, yang dikemas dalam bentuk permainan tradisional sarat pesan tentang keharmonisan semesta.
Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, memberikan apresiasi atas performa apik para penabuh cilik tersebut. Ia menilai, kualitas anak-anak ini sejajar dengan penabuh dewasa, baik dari sisi permainan gamelan, konsep garapan, maupun pemilihan properti yang mendukung tema.
“Garapan yang ditampilkan sangat luar biasa. Terutama dolanan ‘Memedi-Median’ yang tidak hanya menghibur, tapi juga sarat makna. Ini bukti bahwa anak-anak Denpasar mampu menunjukkan kreativitas luar biasa di panggung seni budaya,” ujarnya.
Penampilan Sekehe Gong Rare Bandrang Cakra memperkuat citra Denpasar sebagai kota budaya dengan regenerasi seniman muda yang berkualitas. (LE-Vivi)