judul gambar
DenpasarHeadlines

The Earthysian, Karya Desainer Denpasar Tampil Memukau di Fashion Show ‘Adiwarna Wastra Loka’

Badung, LenteraEsai.id – Desainer binaan Dekranasda dan Disperindag Kota Denpasar, berkesempatan menampilkan karya terbaiknya dalam gelaran akbar fashion show bertajuk ‘Adiwarna Wastra Loka’ yang diselenggarakan Dekranasda Provinsi Bali, pada Sabtu (10/6/2023) malam di Lotus Pond, kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Uluwatu, Kabupaten Badung.

Desainer itu ialah Dewi Anyar, seorang perancang busana kebanggaan Kota Denpasar yang malam itu menampilkan hasil karyanya bertajuk The Earthysian.

Turut hadir menyaksikan hasil karya Dewi Anyar dalam parade fashion show yang juga diikuti oleh para desainer kabupaten/kota se-Bali itu, Wakil Ketua Dekranasda Kota Denpasar Ny Ayu Kristi Arya Wibawa didampingi Ketua DWP Kota Denpasar Ny Ida Ayu Widnyani Wiradana dan Kepala Disperindag Kota Denpasar Ni Nyoma Sri Utari.

Untuk diketahui, desainer Dewi Anyar sengaja mengusung The Earthysian sebagai tema busana yang dirancang. Hal ini didasari dari keindahan planet bumi yang kaya akan kenekaragaman hayati.

“Hari ini yang kami tampilkan adalah nuansa warna biru yang kuat sebagai representasi warna laut yang mendominasi planet bumi. Kami juga memadukan lembaran tenun endek warna senada dengan tone kuning dan cokelat,” ujar Dewi Anyar dengan menambahkan, style bohemian, adalah pilihan utama yang diterapkan untuk mencitrakan penghuni bumi yang atraktif.

Sementara itu, Wakil Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny Ayu Kristi Arya Wibawa menyatakan kekaguman atas hasil karya yang dibuat oleh desainer Dewi Anyar. “Hasil karya desainer Dewi Anyar yang ditampilkan malam ini adalah suatu pembuktian bahwa Kota Denpasar memiliki desainer berbakat, di mana tetap menonjolkan keunikan dari tenun endek sebagai identitas budaya Bali. Terima kasih kepada Ibu Putri Koster dan jajaran yang telah memberikan kesempatan pada desainer lewat ajang ‘Adiarna Wastra Loka’ ini,” ucap Ny Ayu Kristi.

Bangga menggunakan produk lokal warisan leluhur Bali, seperti kain tenun endek, lanjut Ny Ayu Kristi, juga perlu diterapkan oleh segenap masyarakat, sebagai langkah melestarikan warisan leluhur. “Mari bangga memakai produk lokal Bali, bangga memakai produk kekayaan produk warisan leluhur kita. Karena dengan cara begitu kita sudah melakukan tugas utama yaitu pelestarian,” katanya, mengajak.

Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny Putri Suastini Koster mengatakan kegiatan ‘Adiwarna Wastra Loka’ ini adalah ajang yang diselenggarakan untuk mewadahi para desainer di Bali dalam mengeksplorasi bakat dan karyanya.

“Melalui ajang ini, kita harapkan para desainer Bali mampu untuk menunjukkan pada masyarakat, bahwa hasil karyanya juga dapat menembus pasar khususnya di Bali, Indonesia dan dunia internasional. Kita akan dorong para desainer tidak hanya membuat karya busana yang formal saja namun lebih ke semi formal atau casual,” ujar Ny Putri Koster.

Sebagai karya lokal, busana hasil desainer Bali yang berbahan kain tenun tradisional khas Bali berupa endek diharapkan mampu menjadi karya yang dibuat dan dimulai dengan hati yang kemudian disentuh dengan ketulusan. “Saya berharap, masyarakat akan tergugah memakai karya yang cantik dan menarik dari Bali, sehingga ke depan Bali dapat menjadi pusat mode yang mendunia,” katanya, menegaskan.

Selain pagelaran busana kreasi tenun endek, pada acara yang juga dihadiri oleh Gubernur Bali Wayan Koster serta segenap jajaran pemerintahan Provinsi Bali ini, juga ditampilkan 9 rancangan busana adat pengantin Bali karya dari Turah Mayun. (LE-BD)

Lenteraesai.id