Petugas Berseragam APD Lengkap Evakuasi Jenazah Korban Dari Rumah Kost

Sejumlah petugas mengenakan seragam lengkap dengan alat pelindung diri (APD) layaknya prosedur penanganan Covid-19 mengevakuasi jenazah

Gianyar, LenteraEsai.id – Sejumlah petugas mengenakan seragam lengkap dengan alat pelindung diri (APD) layaknya prosedur penanganan Covid-19, mengevakuasi jenazah Ahmad Nasikin (40), pria yang tinggal di rumah kost di Dusun Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Sabtu (25/4) siang.

Petugas yang turun ke tempat kejadian belum dapat memastikan penyebab kematian korban karena masih harus dilakukan pendalaman oleh pihak kepolisian serta petugas yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Gianyar. Namun dugaan sementara, korban meninggal dunia karena telah lama sakit.

Bacaan Lainnya

Dr Rai Widiani, tenaga medis dari Puskesmas Blahbatuh yang tergabung dalam Gugus Tugas tersebut mengatakan, penanganan terhadap jenazah memang dilakukan pihaknya sesuai dengan SOP Covid-19. Prosedur ini ditempuh sehubungan siatuasinya sekarang dalam wabah Covid-19, meski korban belum dapat dipastikan tewas akibat serangan virus tersebut.

“Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, dan mengingat situasi saat ini dalam wabah Virus Corona, penanganan harus dilakukan sesui dengan SOP penanganan Covid-19,” ujar dr Rai Widiani dengan menyebutkan, untuk mengetahui bahwa korban terpapar atau tidak oleh Covid-19, tidak dapat dilakukan dengan rapid test karena korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Muhamad Sukamto (48) yang tinggal bersebelahan dengan kamar kos yang didiami korban, mengatakan bahwa Ahmad Nasikin sudah menempati kamar kost sejak 3 bulan lalu, di mana kondisi yang bersangkutan terlihat sudah dalam keadaan sakit. Korban nyaris tiap hari terdengar batuk-batuk.

Mengetahui itu, Muhamad Sukamto mengaku sempat menyarankan kepada Ahmad Nasikin untuk berobat, namun diduga dalam keadaan ekonomi yang pas-pasan, korban tidak bisa menuruti saran tetangga kosnya itu.

Senada dengan Muhamad Sukamto, tetangga kost yang lain, Ni Nengah Meliani (24) juga menyebutkan korban nyaris saban malam batuk-batuk, bahkan sejak Virus Corona mulai merebak, kondisi korban tampaknya semakin parah dengan sangat jarang terlihat keluar kamar.

Meliani mengatakan, sejak Jumat (24/4) malam hingga pagi keesokan harinya, Ahmad Nasikin tidak terdengar batuk-batuk lagi, sehingga wanita yang tinggal hanya terhalang tembok dengan kamar kost korban ini merasa curiga kalau telah terjadi sesuatu terhadap korban.

Dengan memberanikan diri membuka kamar korban yang ternyata tidak terkunci, Meliani mengaku sangat dikagetkan melihat tubuh Ahmad Nasikin yang sudah terkujur kaku di atas tempat tidurnya. Dalam perasaan panik, Meliani langsung menghubungi pengelola rumah kost I Nyoman Wardana alias Pasek, yang kemudian bersama Kepala Desa Buruan melaporkan kejadian itu ke pihak Polsek Blahbatuh.

Polisi bersama tim Gugus Tugas yang sudah mengenakan busana dan APD sesuai prosedur penanganan korban Covid-19, kemudian datang mengevakuasi jenazah Ahmad Nasikin menggunakan ambulan menuju RSUD Gianyar untuk proses penanganan lebih lanjut.

Kapolsek Blahbatuh AKP Yoga Widyatmoko membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan bahwa petugas ketika melakukan evakuasi menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat dalam situasi wabah Covid-19.

“Begitu kami menerima laporan dari masyarakat, kami segera mendatangi TKP dan berkoordinasi dengan petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Puskesmas Blahbatuh. Namun mengingat saat ini tengah dalam situasi pandemi Covid-19, maka petugas menggunakan APD lengkap ketika mengevakuasi korban,” ujarnya.

Keterangan dari para saksi yang adalah teman-teman satu kos-kosan dengan korban, menunjukkan bahwa Ahmad Nasikin meninggal dunia karena sakit yang telah dideritanya sejak 3 bulan yang lalu. “Dari hasil visum memang tidak kami temukan luka-luka bekas kekerasan, akan tetapi dari keterangan para saksi dikatakan korban ini sudah sakit-sakitan sejak tiga bulan yang lalu. Karenanya kuat dugaan korban meninggal dunia akibat sakitnya tersebut,” ujar Kapolsek, menjelaskan. (LE-GA5)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *