Update Corona 1 April 2020 di Bali, 10 Pasien Sembuh dan PMI Dikarantina 163 Orang

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus di Provinsi Bali Dewa Made Indra

Denpasar, LenteraEsai.id – Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) kini tercatat 157 orang. Ada tambahan 2 WNI dibandingkan sehari sebelumnya.

Dari 157 sampel yang telah diuji, telah keluar hasil sebanyak 136 orang, yaitu 111 orang negatif, dan 25 orang positif. Berarti terdapat tambahan 14 orang negatif, dan 6 orang positif Covid-19.

Bacaan Lainnya

Tambahan 6 orang positif yang kesemuanya merupakan WNI itu, penularannya bukan dari transmisi lokal, namun terpapar saat mereka bepergian ke luar daerah Bali, ucap Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali, saat memberikan keterangan di Denpasar, Rabu (1/4) sore.

Sementara yang berhasil sembuh, lanjut Dewa Indra, tercatat 6 orang terdiri atas 5 WNI dan 1 WNA, sehingga total sampai hari ini yang telah sembuh sebanyak 10 orang pasien, terdiri atas 2 WNA dan 8 WNI.

Ia menyebutkan, makin betambahnya pasien Covid-19 yang sembuh, menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan. Kuncinya adalah disiplin menjaga kesehatan dan mengikuti prosedur karantina.

“Yang menarik, dari 6 orang tambahan pasien yang dinyatakan sembuh, dua di antaranya adalah mereka yang baru diumumkan positif. Jadi, 2 orang ini dinyatakan positif dan sembuh dalam waktu yang bersamaan. Hal ini terjadi karena penentuan status positif membutuhkan waktu dan alur yang cukup panjang. Kendatipun uji sampel swab PDP sudah bisa dilakukan di RSUP Sanglah, namun ketika hasilnya positif, tetap harus dibawa lagi ke lab rujukan di Jakarta. Namun untuk hasil uji lab negatif, daerah bisa langsung mengumumkan. Selama menunggu hasil uji lab di Jakarta, PDP mengalami proses penyembuhan. Inilah yang memungkinkan hasil tes positif dan kesembuhan pasien bisa diumumkan secara bersamaan,” katanya.

Menyikapi perkembangan Covid-19 di Provinsi Bali, Dewa Indra meminta seluruh komponen masyarakat untuk melanjutkan upaya pencegahan dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, meminimalisir aktivitas di luar rumah, meniadakan keramaian dan hiburan, serta tetap menerapkan PHBS dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Selain itu masyarakat juga diimbau untuk tetap menggunakan masker ketika harus melakukan aktivitas di luar rumah. Dengan kedisiplinan seluruh masyarakat, Ketua Satgas berharap angka positif tidak bertambah lagi, sedangkan angka kesembuhan diharapkan terus bertambah. Kuncinya adalah kedisiplinan dan kesadaran individu menjaga kesehatan, keselamatan diri, keluarga dan kerabat mereka. Karena Covid-19 ini berasal dari satu individu yang menyebarkan ke orang lain.

Terkait dengan keputusan Presiden RI untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemprov Bali telah melakukan hal-hal yang menjadi esensi dalam kebijakan tersebut. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Tentang PSBB, pembatasan sosial meliputi pembatasan pendidikan melalui kegiatan belajar di rumah, bekerja dari rumah dan pembatasan kegiatan keramaian. Itu esensi dari PP tersebut dan Bali sudah melaksanakan, hanya saja pelaksanaannya perlu dikencangkan lagi. Bahkan, penerapan di Bali sudah diperluas dengan menutup objek wisata dan menutup keramaian seperti sabung ayam.

Terkait dengan peta penyebaran Covid-19, kata Dewa Indra, beberapa kabupaten/kota memang telah membuatnya. Provinsi sedang menyusun, menyesuaikan dengan peta sebaran yang telah dibuat oleh kabupaten/kota. Secara manual sudah rampung, tapi masih disempurnakan ke dalam bentuk digital.

Terkait dengan adanya sejumlah desa yang menutup akses ke wilayahnya, itu merupakan bagian dari upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dan penutupannya pun tidak dilakukan secara total, katanya.

Berikutnya terkait kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI), Satgas Penangulangan Covid-19 mengoptimalkan langkah screening di bandara.

Mencermati perkembangan penyebaran Covid-19 di berbagai belahan dunia, Satgas menambah jumlah negara kategori terjangkit dari 10 negara menjadi 11 negara (tambahan Amerika Serikat, karena kasus di negara itu meningkat signifikan).

Sebelas negara yang terjangkit meliputi Tiongkok Daratan, Iran, Italia, Vatikan, Spanyol, Prancis, Jerman, Swiss, Inggris, Kota Daegu serta Provinsi Gyeongsangbuk-do di Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Dikatakan, hingga saat ini, pekerja migran Indonesia yang telah dikarantina di Bapelkesmas dan BPSDM telah melaksanakan rapid test dan dinyatakan negatif sejumlah 313 orang. Dengan rincian di UPT Bapelkesmas sebanyak 150 orang, dan di BPSDM sebanyak 163 orang. Selama menjalani karantina di kedua lokasi tesebut, mereka diperlakukan dengan baik, termasuk jaminan makanan yang disuguhkan.

Satgas mengimbau kepada warga masyarakat yang baru pulang dari luar negeri dan dari luar daerah untuk melaksanakan karantina mandiri/isolasi diri sendiri di rumah masing-masing minimal 14 hari dengan menerapkan protokol isolasi diri sendiri dengan penuh disiplin dan tanggung jawab untuk keselamatan masyarakat.

Satgas juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang, meyakini bahwa pemerintah pusat, pemerintah di tingkat provinsi, kabupaten/kota serta segenap unsur TNI, Polri dan instansi-instansi lainnya, yang kini sedang bekerja sama bergotong royong melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19, ucapnya. (LE-DP1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *