Gianyar, LenteraEsai.id – Demam berdarah dengue (DBD) kembali menjadi momok bagi warga di Desa Sayan, Ubud, Kabupaten Gianyar, menyusul tiga warga di desa itu terpapar virus DBD. Mengatisipasi bertambahnya korban serangan virus yang cukup membahayakan itu, pihak Pemkab Gianyar melakukan fogging, Kamis (27/2).
Perbekel Desa Sayan I Made Andika menjelaskan, pelaksanaan fogging kali ini telah sesuai prosedur yang ada. Mulai dari pendataan oleh petugas Puskesmas Ubud II, pengecekkan ke lapangan, hingga mendata warga yang sakit atau positif DBD.
Disebutkan, fogging kali ini dilaksankan di empat banjar, yaitu di Banjar Baung, Banjar Pande, Banjar Mas, dan Banjar Kutuh, Desa Sayan.
Ia mengungkapkan, kasus DBD di Desa Sayan pada tahun ini, pertama kali diketahui muncul di Banjar Penestanan Kaja, kemudian merembet ke Banjar Penestanan Kelod hingga ke Banjar Mas.
Hal itu terjadi lantaran musim penghujan sudah mulai tiba, sehingga di kawasan pemukiman penduduk khususnya di areal belakang rumah warga, banyak terdapat genangan air, ucapnya.
Genangan yang cukup lama itu merupakan tempat berkembangbiaknya jentik-jentik nyamuk. “Kalau data pastinya itu belum direkap, dan bulan lalu jumlahnya di bawah 10 kasus,” katanya.
Selain dengan fogging, lanjut Andika, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan petugas jumantik agar di setiap banjar membagikan obat Abate. Di samping itu, langkah preventif juga dilakukan dengan mengimbau warga melakukan 3 M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur barang-barang bekas, ujarnya.
Kelihan Banjar Mas I Kadek Dwi Putra Yoga menjelaskan, seorang warganya sempat dirawat di Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar karena positif DBD. Selain itu, terdapat juga warga yang mengalami gejalan sakit serupa, namun saat ini sudah membaik.
Sehubungan dengan itu, fogging kali ini difokuskan di tengah-tengah pemukiman warga, sedangkan yang di daerah pinggiran wilayah banjar akan dilakukan pada kesempatan berikutnya, ucap Dwi Putra, menambahkan. (LE-GN5)