Denpasar, LenteraEsai.id – Seperti biasanya, Antida Music Production kembali menggelar acara perhelatan musik dari grup band lokal. Namun yang membuat berbeda pada acara di Antida SoundGarden Kesiman Denpasar, Jumat (24/01), pertunjukan dibarengi dengan penayangan sebuah ‘screening movie’ karya Erick EST.
Antida SoundGarden sendiri merupakan rumah bagi para musisi yang ingin menciptakan dan menunjukkan bakat musik mereka untuk diperkenalkan kepada masyarakat.
Selain itu, di tahun 2020 ini Antida Music Production telah cukup banyak mengadakan kegiatan seperti menggelar Movie Screening By Erick EST, yang bertemakan ‘Perjalanan Pulang ke Tanah Ibuku’.
Erick sebagai sutradara dari pembuatan film tersebut mengatakan bahwa film ini merupakan sebuah film yang mengisahkan tentang kehidupan Suku Dayak Kenyah yang tinggal di sebuah desa dalam pelukan belantara hutan selama ratusan tahun. Kemudian pada suatu hari mereka harus pergi meninggalkan tanah leluhurnya.
Film ini dibuat pada tahun 2014, dan tahun 2015 Erick telah merilis film dokumenter berjudul Long Sa’an (The Journey Back) atau ‘Perjalanan Kembali’ yang berdasarkan kisah nyata sesepuh suku dayak dalam perjalanannya kembali ke kampung halaman.
Dalam pembuatan film tersebut Erick tidak sendiri, ia juga didampingi oleh musisi ternama yakni Gede Roby Navicula.
Roby sendiri mengatakan bahwa ia sangat banyak mendapatkan pengalaman baru dari kebijakan lokal yang ada di daerah tersebut. “Sebuah perjalanan pasti punya ceritanya sendiri-sendiri, jadi apa yang kami dapatkan sebenarnya adalah pengalaman-pengalaman yang baru,” ujar Roby.
Roby mengatakan bahwa film ini juga mengandung sebuah pesan, yakni ‘apabila kita membuat strategi pembangunan pada sebuah tempat, kekayaan aslinya jangan dihilangkan,’ katanya, menjelaskan. (LE-Tia)