Karangasem, LenteraEsai.id – Kapas (Gossypium) lazim digunakan sebagai bahan baku tekstil atau kain, sehingga sudah sejak lama familiar di masyarakat.
Daerah Karangasem akan dijadikan sebagai sentra kapas sesuai visi misi Bupati Karangasem Gede Dana. Areal seluas 15 hektare telah ditanami kapas bulan Desember 2021 lalu, segera bisa dipanen.
Petugas pada Pemerintah Kabupaten Karangasem yang melakukan pemantauan, memperkirakan panen perdana kapas di areal tersebut dapat dilakukan pada Maret hingga April 2022.
Untuk memastikan hal tersebut, Bupati Gede Dana turun langsung menengok hasil tanam bibit kapas di atas lahan di wilayah Tegalalangan, Desa Datah, Kecamatan Abang pada Rabu, 23 Februari 2022.
Pada peninjauan itu Bupati Dana tampak didampingi Plt Kepala Dinas Pertanian, serta petugas PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) dan Koordinator BPP (Balai Penyuluh Pertanian) serta Ketua Kelompok Tani Merta Sari Bulakan Desa Datah, Kecamatan Abang,
“Daerah ini sudah dari dulu cocok ditanami kapas. Dua setengah bulan lalu kami menanam kapas di sini. Pohonnya subur, bunganya bagus, hasilnya sesuai harapan kita,” ungkap Gede Dana dengan mimik wajah sumringah.
Bupati melihat langsung bentuk kapas yang dihasilkan masih ada bijinya dan sudah siap panen. Jika masalah panen sudah tidak perlu dikhawatirkan, kini saatnya pemerintah mencari solusi pemasaran di tataran petani, sehingga terdistribusikan.
Dari hasil laporan dinas pengampu, kapas yang akan dipanen berada di atas lahan seluas kurang lebih 15 hektare. Untuk per hektare lahan diperkirakan mampu memproduksi kapas sekitar 1 ton. Seandainya dikalkulasi, produksi kapas hingga akhir Februari ini diperkirakan mencapai 15 ton.
“Hasil produksinya sangat banyak. Dinas terkait sudah mendata ada lima pengepul, serta 50 perajin pemintal. Tentu pembeli tidak cukup produsen Karangasem saja. Kami sangat berharap ada pabrik benang di Bali yang akan membeli kapas petani Karangasem untuk dijadikan benang. Sehingga harga jual kapas bisa lebih tinggi,” ujarnya.
Bupati juga berharap akan muncul kelompok-kelompok tani untuk melakukan pemintalan jadi benang. Mengingat, Karangasem memiliki banyak penenun. “Program ini wujud dari Nangun Sat Kerthi. Yakni penguatan sektor pertanian. Kami sangat berharap, Karangasem bisa benar-benar jadi sentra kapas untuk menunjang kebutuhan benang sebagai bahan dasar kain endek,” kata Bupati Dana, mengharapkan.
Bupati menyebutkan, di tahun 2022 ini pihaknya sudah menargetkan pengembangan 100 Ha sebagai lahan pertanian kapas yang dibiayai dari APBD Kabupaten Karangasem. Wilayah yang dianggap memiliki potensi di antaranya Desa Datah, Tulamben dan Seraya Timur. (LE-KR1)