judul gambar
HeadlinesNasional

Update Erupsi Semeru, Awan Panas Guguran Meluncur ke Arah Tenggara Gunung

Lumajang, LenteraEsai.id – Rangkaian erupsi yang terjadi di Gunung Semeru yang bagian kaki-kakinya bercokol di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, hingga kini masih belum juga terhenti.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu pada Senin (3/1) siang sekitar pukul 12.25 WIB, kembali menggeliat dengan memancarkan debu vulkanik yang dibuntuti awan panas guguran.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa  kolom abu yang memancar teramati kurang lebih setinggi 200 meter di atas puncak kawah. Berikutnya awan panas guguran dengan intensitas tebal meluncur menuju ke arah tenggara gunung.

“Aktivitas gunung api setinggi 3.976 mdpl itu terekam di seismogram dengan aplitudo maksimal 25 milimeter (mm) dan durasi 1.260 detik,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari PhD, melalui siaran rilis kepada media massa.

Merespon fenomena tersebut, PVMBG mengeluarkan rekomendasi sesuai dengan Level III (Siaga) agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara gunung di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

PVMBG juga meminta agar tidak ada aktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu, yang beberapa di antaranya bisa saja masih dalam kondisi pijar atau panas.

Di samping itu, diimbau juga kepada masyarakat agar mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan, kata Abdul Muhari, mengingatkan.  (LE-LM)

Lenteraesai.id