judul gambar
DenpasarHeadlines

AWK Segera Datangi Mabes Polri Untuk Kasus Hukum Desak Made

Denpasar, LenteraEsai.id – Kasus dugaan penistaan agama Hindu yang dilakukan staf pengajar Uhamka Jakarta Desak Made Darmawati dan menjadi viral di media sosial baru-baru ini, menimbulkan gelombang antipati dari masyarakat Bali.

Meski Desak Made telah menyampaikan permohonan maaf atas ceramah yang disampaikannya dan dinilai telah menintakan agama Hindu, namun sebagian besar elemen masyarakat di Bali mengharapkan proses hukum atas kasus tersebut tetap berlanjut.

Permohonan maaf secara tertulis telah disampaikan Desak Made kepada pengurus PHDI Pusat, Dirjen Binmas Hindu dan sejumlah tokoh Hindu di Jakarta pada Sabtu (17/4) petang lalu.

“Pada hari Jumat, 23 April 2021, saya akan datang secara langsung ke Mabes Polri untuk monitor kelanjutkan proses hukum video yang menjerat Desak Made Darmawati ini,” ujar Dr IGN Arya Wedakarna selaku Pembina Universitas Mahendradatta Denpasar, yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali, saat ditemui sejumlah awak media di kampusnya, Minggu (18/4/2021) petang.

Berbicara di sela-sela acara peresmian Kampus Fakultas Teknik Universitas Mahendratta, pria yang akrab disebut AWK itu menjelaskan, sesuai fungsi dirinya yang duduk di Komite I Bidang Hukum DPD RI, tidak bisa mengintervensi hukum. Akan tetapi, kehadirannya ke Jakarta dimaksudkan untuk memberikan atensi pada Mabes Polri dan Menkopolhukam.

“Memang yang bersangkutan sudah menyampaikan permintaan maaf. Walaupun demikian, proses hukum harus tetap berjalan dan hukum harus ditegakkan. Memang dengan minta maaf kepada umat Hindu, bisa meredam suasana panas di masyarakat. Ya .. tetapi proses hukum kan tetap harus jalan,” ucapnya, menandaskan.

Sebelumnya, sebuah video kesaksian Desak Made Darmawati beredar di media sosial dan memantik respon tidak simpatik dari masyarakat, hingga kemudian membuahkan hujatan serta pelaporan dari beberapa elemen masyarakat kepada pihak berwajib.

Langkah tersebut mereka ambil sehubungan warga masyarakat Bali, khususnya umat Hindu, menyatakan tersinggung dengan ucapan-ucapan Desak Made dalam videonya. Di mana dalam video itu, Desak Made antara lain mengaku gemetar dan panas dingin saat melihat prosesi upacara pengabenan yang dilakukan umat Hindu di Bali.

Tidak hanya itu, oknum dosen yang bergelar doktor itu juga mengaku heran kalau orang Bali menyembah banyak Tuhan. Tidak ketinggalan, patung dan pohon beringin pun diselemuti kemudian disembah.

Desak Made yang kelahiran Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali, bahkan mengaku sering ketakutan saat menyaksikan ayah kandungnya sembahyang malam hari yang tiba-tiba didatangi setan. Masalahnya, di Bali memang banyak setannya, hingga pulau menjadi gelap, ujarnya saat berceramah di suatu lokasi di Jakarta.  (LE-DP)

Lenteraesai.id