judul gambar
HeadlinesNasional

Bayi Terbang Disapu Angin Kencang yang Menerjang Indragiri Hilir

Riau, LenteraEsai.id – Angin kencang yang menerjang beberapa daerah belakangan ini tidak hanya telah menyebabkan pepohonan, tiang listrik bertumbangan serta atap rumah milik penduduk beterbangan, tetapi juga dilaporkan menelan korban jiwa dan luka-luka.

Terakhir, pada Kamis (15/4) sore lalu sekitar pukul 16.30 WIB, seorang bayi perempuan berusia empat bulan dilaporkan menjadi korban dari peristiwa angin kencang yang melanda wilayah Desa Sanglar, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Hembusan angin kencang tiba-tiba ‘menerbangkan’ bayi dalam beberapa meter dari tempatnya dibaringkan, kemudian terjatuh ke atas permukaan tanah hingga meninggal dunia.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr Raditya Jati dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (17/4) mengungkapkan, selain menelan korban jiwa seorang bayi perempuan, angin kencang sore itu juga merenggut 2 korban luka-luka, serta 18 KK terdampak karena rumah tinggalnya mengalami kerusakan.

Dr Raditya Jati menyatakan, berdasarkan perkembangan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri Hilir per Jumat (16/4) malam pukul 23.47 WIB, kerugian yang ditimbulkan atas dampak angin kencang tersebut meliputi 9 rumah rusak ringan, 9 rumah rusak berat, 1 Kantor Posyandu rusak ringan, 1 Kantor Desa Sangkar rusak ringan dan 10 tiang listrik tumbang.

Sejauh ini, BPBD Kabupaten Indragiri Hilir telah melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membantu membersihkan puing-puing bangunan yang rusak dan melakukan evakuasi serta mendistribusikan bantuan logistik kepada para korban terdampak.

Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang yang dapat memicu terjadinya banjir, banjir bandang dan tanah longsor, masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dan berlaku sejak Sabtu (17/4) hingga Minggu (18/4).

Adapun beberapa wilayah yang diperkirakan akan mengalami cuaca ekstrem meliputi Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Kemudian Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua, ujarnya.

Melihat adanya informasi perkembangan prakiraan cuaca tersebut, Dr Raditya mengharapkan pemerintah daerah setempat dapat mengambil kebijakan yang dianggap perlu, seperti meningkatkan kesiapsiagaan, melakukan koordinasi dengan Forkopimda dan lintas instansi terkait.

Di samping itu juga dapat mempersiapkan sarana dan prasarana penanganan darurat, memberikan informasi kepada masyarakat dan melakukan upaya penyelamat terpadu dalam tanggap darurat bencana, ujar Dr Raditya, mengharapkan.  (LE-RA)

Lenteraesai.id