Kuta, LenteraEsai.id – Liza Marieska (43), wanita yang pernah menjadi penyiar Radio Hard Rock FM ditemukan tak lagi bernyawa di kamar kosnya di Jalan Dewi Sri I No.17 B, Banjar Legian Kaja, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Minggu (17/1) petang pukul 18.30 Wita.
Penyiar yang semasa hidupnya lebih dikenal dengan nama Riri Djalil meninggal dunia saat seorang diri berada di dalam kamar kos akibat penyakit asam lambung akut yang dideritanya sejak lama.
Korban pertama kali ditemukan sudah tak lagi bernyawa oleh Evie Lutfiah Rahman, saat wanita ini mengantarkan makan malam. Setibanya di rumah kos, Evie melihat kamar yang didiami korban gelap. Saat masuk ke dalam kamar melalui pintu yang tak dikunci, Evie mengira korban tidur. Setelah lampu kamar dinyalakan, ia melihat mulut korban mengeluarkan busa.
Kematian perempuan yang juga bekerja sebagai MC ini sempat mendapat berbagai spekulasi netizen. Ada yang mengira korban meninggal tak wajar. Dugaan itu karena sebulan belakangan terungkap cukup banyak kasus kematian tak wajar.
Adik kandung Riri Djalil mengaku bernama Dani Juliansyah alias Agam Djalil, menegaskan bahwa korban meninggal dunia secara wajar. Bukan karena bunuh diri atau karena dibunuh. Selain itu juga bukan karena Covid-19.
“Saya ingin meluruskan spekulasi masyarakat utamanya netizen. Kakak saya meninggal natural. Dia minum obat, tapi penyakit vertigo membuat dia tidak bisa bangun. Selama di Bali dia tinggal sendiri,” tutur Agam Djalil, meluruskan.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu Made Putra Yudistira mengungkapkan, saat ditemukan korban dalam posisi tengadah di atas tempat tidur. Kepala di atas bantal ke arah selatan. Mengenakan baju kaos warna putih, celana pendek warna coklat, dan tangan kanan terlipat di atas dada sedangkan tangan kiri menekuk di samping tubuh. Sementara kedua kaki membujur. Mulut korban mengeluarkan busa.
“Ditemukan beberapa obat-obatan yang ada di meja dengan dibungkus plastik obat, di antaranya neuralgin dan imboost. Korban pertama kali ditemukan meninggal dunia oleh Evie Lutfiah Rahman, yang saat itu mengantarkan makan malam untuk korban,” ujar Iptu Yudistira.
Hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh tim Identifikasi Polresta Denpasar, diketahui bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan adanya luka-luka akibat kekerasan. Namun demikian, untuk mengetahui dengan lebih pasti penyebab kematian korban, perlu dilakukan outopsi lebih lanjut.
“Minggu (17/1) malam sekitar pukul 21.40 Wita, jenazah korban dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar menggunakan ambulance BPBD Badung guna dilakukan pemeriksaan secara lebih seksama,” kata Iptu Yudistira, mengungkapkan. (LE-DW)