Wali Kota Beri Perhatian Serius Penularan Virus pada Klaster Keluarga

Denpasar, LenteraEsai.id – Pola penyebaran dan penularan Covid-19 di Kota Denpasar belakangan ini mengalami sedikit pergeseran. Di mana, hingga saat ini keluarga menjadi klaster penyebaran yang paling dominan.

Melihat kondisi ini, Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra langsung memberikan perhatian serius guna menekan laju penularan yang timbul dari klaster keluarga.

Bacaan Lainnya

“Saat ini klaster keluarga mulai mendominasi, di mana ditemukan pasien positif Covid-19 yang justru tidak pernah kemana-mana, atau hanya tinggal di rumah saja. Ini harus menjadi perhatian bersama,” ujar Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat memimpin Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 Kota Denpasar secara virtual dari Graha Sewaka Dharma Kota Denpasar, Selasa (13/10).

Lebih lanjut dijelaskan, menyikapi kondisi ini ada beberapa langkah yang akan ditempuh pihaknya. Yakni menggencarkan serta memaksimalkan penerapan 3 T (Test, Tracing dan Treatment). Penerapan ini juga sejalan dengan arahan Satgas Covid-19 Nasional sebagai upaya percepatan penanganan dan pencegahan penularan Covid-19.

“Sejak awal kami sudah melaksanakan tes, tracing dan treatment yang masif, dan ini akan terus kami gencarkan untuk percepatan penanganan sekaligus pencegahan penularan. Masyarakat yang sehat, untuk sementara akan dipisahkan dulu dengan yang sakit,” ucapnya.

Selain itu, Rai Mantra mengatakan bahwa Pemkot Denpasar sedianya sudah berkordinasi dengan Pemprov Bali guna mendukung ketersediaan Rumah Karantina bagi pasien positif yang tanpa gejala. Hal ini juga akan didukung dengan penerapan standarisasi isolasi mandiri di rumah masyarakat.

“Untuk menghindari adanya isolasi mandiri yang tidak terkendali dan sulit diawasi, maka akan dilaksanakan standarisasi tempat isolasi. Jika tidak memenuhi kelayakan, akan diarahkan untuk isolasi di rumah karantina, sehingga penyebaran klaster keluarga dapat diminimalisir,” ujarnya.

Rai Mantra mengharapkan kalangan Satgas di desa/kelurahan, desa adat, dan lingkungan untuk aktif mengawasi kedisiplinan masyarakat di lapangan, terlebih bagi mereka yang berstatus OTG.

“Jadi 3 T (test, tracing dan treatmen) serta standarisasi isolasi mandiri akan terus kami gencarkan hingga lapisan terbawah untuk menekan laju penularan. Upaya ini wajib kita laksanakan secara bersama-sama dari semua lapisan masyarakat. Dan kami ingatkan tentang sistem Jaga Baya, dan masyarakat tetap dapat produktif dan aman Covid-19 dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Untuk diketahui, hingga saat ini GTPP Covid-19 telah menyiapkan hotel yang berkapasitas 150 kamar sebagai ruang isolasi. Selain itu terkait testing sudah melaksanakan Rapid Test mencapai 20.190 test, dan Swab Test (RT PCR) mencapai 8.235 test lebih.  (LE-DP)

Pos terkait