Nusa Penida, LenteraEsai.id – Ground breaking pelabuhan ‘Segi Tiga Emas’ di Provinsi Bali resmi dimulai Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Bali Wayan Koster di Pelabuhan Nusa Penida, Sampalan, Kabupaten Klungkung, Rabu (3/8) bertepatan dengan Hari Purnama, Soma Umanis Tulu.
Disebut pelabuhan ‘Segi Tiga Emas’ sehubungan projek tersebut terdiri atas tiga pelabuhan yang saling berhubungan, yakni Pelabuhan Nusa Penida di Sampalan dan Pelabuhan Nusa Ceningan di Bias Munjul, Kabupaten Klungkung, serta Pelabuhan Sanur di Pantai Matahari Terbit, Kota Denpasar.
Meskipun di tengah pandemi Covid-19 ini pemerintah melakukan refocusing anggaran, namun komitmen pemerintah pusat melalui Presiden Joko Widodo untuk membangun infrastruktur pelabuhan ‘Segi Tiga Emas’ benar-benar dapat diwujudkan, dan anggaran yang dikucurkan Kementerian Perhubungan RI untuk membangun pelabuhan tersebut nilainya mencapai Rp 450 miliar.
“Hari ini merupakan momen yang baik untuk melakukan Ground Breaking pelabuhan ini, karena bertepatan pada Hari Purnama, sehingga saya mengucapkan syukur program ini berjalan dan dikawal dengan baik oleh Bapak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi,” kata Gubernur Bali Wayan Koster di Pelabuhan Nusa Penida, Sampalan.
Perjuangan Gigih Gubernur Koster
Di hadapan Menhub serta Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Ketua DPRD Klungkung Anak Agung Gde Anom, Kepala Kejari Klungkung Otto Sompotan dan masyatakat Nusa Penida, Gubernur Koster menyampaikan bahwa pada 22 April 2019, dirinya menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Jakarta.
Pada saat itu gubernur menyampaikan permohonan bantuan anggaran pembangunan infrastruktur. Hasilnya, anggaran yang dimohonkan dari APBN Kementerian Perhubungan RI itu akhirnya bisa diamankan berkat kegigihan perjuangan Gubernur Koster melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sehingga sampai saat ini, Kementerian Perhubungan tetap bisa merealisasikan pembangunan pelabuhan tersebut, meskipun dalam postur APBN terjadi pengurangan akibat pandemi Covid-19.
Gubernur Koster menyebutkan, program ini merupakan implementasi pembangunan infrastruktur darat, laut dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunam Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Di sisi lain, Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Imran Rasyid menyebutkan Demand Transport ke wilayah Kecamatan Nusa Penida yang mencakup Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan telah terbentuk dengan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, di mana setiap hari rata-rata mencapai 3.913 orang, namun belum tersedia fasilitas pelayanan untuk naik-turun penumpang yang memadai.
“Terhadap kondisi tersebut, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan menyetujui usulan pemerintah daerah untuk menyediakan anggaran pembangunan Pelabuhan Nusa Penida di Sampalan dan Pelabuhan Nusa Ceningan di Bias Munjul dalam APBN Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2020, ” ucapnya.
Sekretaris Imran Rasyid mengungkapkan, alokasi anggaran untuk kedua pelabuhan tersebut, yakni untuk Pelabuhan Sampalan sebesar Rp 88.151.324.700 mencakup pekerjaan brakwater, pengerukan kolam, dermaga fast boat, terminal penumpang, tempat parkir kendaraan dan kekerjaan prasarana jalan
Sementara untuk Pelabuhan Bias Munjul sebesar Rp 112.403.019.700 yang mencakup pekerjaan pengerukan alur pelayaran, dermaga moveable bridge, dermaga fast boad, terminak penumpang serta tempat parkir mobil dan sepeda motor, katanya.
Lebih lanjut, Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Imran Rasyid melaporkan, dalam pelaksanaan pembangunan Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul ini, semula direncanakan dapat diselesaikan dalam satu tahun anggaran, namun karena adanya pandemi Covid-19 dan dalam pelaksanaan pekerjaan harus mematuhi protokol kesehatan, maka pelaksanakan pekerjaan menjadi 2 tahun anggaran dengan tahapan anggaran tahun I untuk Pelabuhan Sampalan Rp 38.980.495.000 dan Pelabuhan Bias Munjul Rp 37.091.571.571.800. Kemudian di tahun ke II untuk Pelabuhan Sampalan Rp 49.757.910.000 dan Pelabuhan Bias Munjul Rp 75.312.448.900, di mana hal ini telah dilaporkan dan telah disetujui Menteri Perhubungan.
Sementara itu, Menhub RI Budi Karya Sumadi dalam sambutannya menyampaikan Bali harus bangga memiliki Wayan Koster, karena memperjuangkan Bali dan Nusa Penida pada khususnya.
Sebagai hadiah, selain mengucurkan bantuan APBN untuk pembangunan Pelabuhan Nusa Penida di Sampalan dan Pelabuhan Nusa Ceningan di Bias Munjul, Menhub RI berjanji akan memberikan kapal setelah pembangunan pelabuhan ini selesai tahun 2021, sehingga akses penyeberangan dari dan ke Nusa Penida berjalan aman dan nyaman.
“Hal ini untuk menunjang konsep Presiden yang ingin menjadikan Bali sebagai super hub tourism. Semoga pembangunan pelabuhan ini bisa menunjang pariwisata di wilayah Nusa Penida,” kata Menhub RI yang mengaku sudah mengenal Nusa Penida sejak SD, saat pelajaran ilmu bumi (geografi, red) yang dilihatnya sangat tertarik dengan pulau kecil di tenggara Pulau Bali tersebut.
Sebagai penutup, Budi Karya Sumadi menyampaikan salam Presiden Jokowi kepada masyarakat Bali dan Nusa Penida pada khususnya. Kata Menhub Budi, Presiden sangat cinta Bali, untuk itu Presiden Jokowi memberikan perhatian khusus kepada Bali. (LE-KL1)