judul gambar
AdvertorialDenpasarHeadlines

Sekda Dewa Indra Ingatkan Masyarakat Tak Salah Artikan Makna ‘New Normal’

Denpasar, LenteraEsai.id – Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengingatkan perlunya penerapan protokol kesehatan dalam setiap pelayanan publik. 

Lembaga atau instansi yang tugasnya bersinggungan langsung dengan pemberian pelayanan kepada masyarakat diharapkan menjadi contoh dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Sekda Dewa Indra menyampaikan hal itu saat tampil menjadi pembicara pada seminar daring (webinar) pelayanan publik dalam tatanan normal baru atau ‘new normal’ yang dilaksanakan Balai Karantina, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Denpasar, Jumat (26/6/2020).

Lebih jauh Dewa Indra menyampaikan bahwa pemberian pelayanan kepada masyarakat tak boleh berhenti di tengah pandemi.  “Apalagi lembaga seperti BKIPM punya tugas sangat strategis terkait ekspor produk perikanan Bali. Kalau pelayanan sampai terganggu, ekonomi pasti juga terpengaruh,” ujarnya sembari menyampaikan apresiasi kepada jajaran BKIPM karena tak pernah menghentikan pelayanan selama pandemi.

Namun demikian, Dewa Indra wanti-wanti mengingatkan sejumlah kebiasaan baru yang harus diterapkan dalam pemberian pelayanan publik di era ‘new normal’. Kebiasaan baru yang wajib dilaksanakan yaitu penggunaan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir hingga aturan menjaga jarak (physical distancing).

Dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat, lembaga terkait tak hanya melindungi seluruh petugas dari paparan Covid-19, tapi juga sekaligus dapat memberi teladan kepada masyarakat. 

“Jika lembaga pelayanan publik bisa menerapkan protokol kesehatan dengan baik, ini akan diteladani oleh masyarakat hingga mereka juga melakukannya dengan disiplin,” ujarnya, menandaskan. 

Tidak Bebas

Pada bagian lain, birokrat asal Buleleng ini kembali mengingatkan agar masyarakat tak menyalahartikan makna ‘new normal’. Menurutnya, di era ‘new normal’ bukan berarti segala aktivitas bebas dilakukan, atau sebebas-bebasnya seperti halnya pada era normal sebelum terjadinya pandemi Covid-19.  “Tidak, tidak sebebas itu,” katanya.

“Pada era new normal kita tetap produktif, namun harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak antara satu orang dengan yang lainnya,” katanya, menjelaskan. 

Dewa Indra berharap, penerapan protokol kesehatan akan menjadi kebiasaan yang terus dapat dipertahankan. Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran BKIPM yang tak pernah menghentikan pelayanan, sehingga ekspor produk ikan tetap dapat berjalan sebagaimana mestinya. 

Sementara itu, Kepala BKIPM Denpasar Ir Anwar MSi memaparkan bahwa lembaga yang dipimpinnya merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) pusat yang melaksanakan tugas dan fungsi karantina ikan di bandara dan pelabuhan-pelabuhan.

Ia menyebut, Bali punya potensi ekspor produk perikanan yang cukup besar yaitu 64 persen dari ekspor cargo di bandara. Di masa pandemi, Anwar menyampaikan bahwa jajarannya tetap memberi pelayanan agar proses ekspor tidak terganggu. 

“Tak ada alasan bagi kami untuk tidak bisa melayani. Prinsipnya pergerakan ekspor harus tetap jalan. Namun di tengah pandemi, kami menerapkan standar protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah terkait pencegahan penyebaran Covid-19,” ujarnya, menambahkan.

Webinar siang itu juga menampilkan dua pembicara lain yaitu Kepala Karantina Kesehatan Pelabuhan Denpasar Dr H Lucky Tjahjono MKes dan Kepala Seksi Wasdalin BKIPM Denpasar Yuni Irawati yang banyak menguraikan tentang protokol kesehatan yang harus dijalankan untuk menjamin keamanan dalam pelayanan publik.  (LE-DP1) 

Lenteraesai.id