judul gambar
AdvertorialHeadlinesKarangasem

Beras Bantuan Kurang Timbangan, Tim Karangasem Telusur Penerima Sembako

Amlapura, LenteraEsai.id – Tim dari Pemkab Karangasem langsung bergerak cepat turun ke lapangan guna mencari fakta yang sebenarnya terkait adanya pemberitaan yang menyebutkan beras bantuan Pemkab Karangasem timbangannya kurang dari yang sebenarnya.

Tim tersebut terdiri atas Kadis Sosial I Made Basma, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Karangasem Edi Setiadi Dwijantoro dan Camat Rendang I Wayan Mastra.

Ketika mendatangani sejumlah warga yang menerima bantuan sembako dari Pemkab Karangasem terkait dampak pandemi Covid-19 itu, tim juga tampak didampingi Sekdes Besakih I Nyoman Artna, Kadus Banjar Dinas Palak I Wayan Kerta, Kadus Banjar Dinas Batu Madeg I Putu Eka Januarta, serta Pendamping Keluarga Harapan I Gusti Ayu Winda Purnami dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Rendang I Made Dastra.

Dari hasil penelurusan tim, ternyata pemberitaan yang dimuat pada tiga media online di Bali tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ditemukan di lapangan. Bahkan, di hadapan tim warga penerima bantuan mengaku sama sekali tidak pernah dihubungi wartawan, apalagi diwawancarai untuk memberikan keterangan kepada tiga media online yang dimaksud.

Lantas seperti apa fakta sesungguhnya yang diperoleh tim dari Pemkab Karangasem ?. Tim pertama kali mendatangi kediaman warga penerima bantuan atas nama I Gusti Aji Mangku di Banjar Dinas Palak, Desa Besakih. Di mana sebelumnya dalam berita di tiga media online, yang bersangkutan mengaku mendapatkan beras bantuan yang timbangannya kurang dari 5 kg, atau berkurang 1 kg dari yang semestinya diterima.

Di rumah warga yang bersangkutan, tim kemudian menimbang beras bantuan tersebut dengan dua timbangan berbeda yang berada di sana, dan hasilnya pada timbangan pertama tertera 4.5 kg ,sedangkan pada timbangan kedua hasilnya berbeda yakni tertera 4.7 kg, atau beratnya kurang 3 ons.

Beras bantuan tersebut kemudian dibawa oleh tim ke Kantor Desa Besakih untuk ditimbang ulang, dimana di Kantor Desa Besakih sudah hadir I Gusti Nyoman Kariada dari UD Mawar Sari rekanan penyedia sembako yang ditunjuk oleh Pemkab Karangasem.

Dengan timbangan yang sudah di-tera ulang oleh Badan Meterologi yang dibawa oleh rekanan tersebut, beras bantuan ditimbang ulang, dan ternyata beras yang awalnya pada dua timbangan sebelumnya seberat 4,5 kg dan 4.7 kg, diketahui hasilnya hanya kekurangan 200 gram atau 2 ons saja dan tidak sampai 0.5 kg.

Berdasarkan penelusuran, dua timbangan yang dipergunakan oleh I Gusti Aji Mangku Ngurah, belum dilakukan tera ulang, sehingga hasilnya tidak akurat. Kekurangan berat beras tersebut menjadi tanggung jawab distributor di Jawa Timur, dan atas kekurangan tersebut pihak penyedia telah melakukan penggantian.

Kemudian tim menelusuri laporan dari keluhan serupa yang disampaikan oleh I Gusti Rai, warga dari Banjar Dinas Besakih Kangin, di mana dalam berita yang ditulis tiga media online, I Gusti Kariadi mengaku beras bantuan yang diproduksi oleh CV Sido Makmur yang diterimanya dalam kemasan tertulis 5 kg, namun setelah ditimbang hanya sebera 4.5 kg. Dalam berita juga disebutkan jika pernyataan itu langsung disampaikan oleh sumber I Gusti Rai.

Berdasarkan penjelasan Kadus Besakih Kangin I Gusti Ngurah Doni Indrawan, bahwa di dusunnya di Besakih Kangin, tercatat ada tiga orang warga yang bernama I Gusti Rai. Dua warga di antaranya memang tercatat menerima bantuan sembako dari Pemkab Karangasem, dan setelah dilakukan konfirmasi, diperoleh fakta jika kedua nama I Gusti Rai tersebut ternyata tidak pernah sama sekali dihubungi oleh wartawan dan sama sekali tidak pernah menyampaikan pernyataan apapun kepada wartawan.

“Dari penjelasan Kadus setempat, disebutkan memang ada dua warganya atas nama I Gusti Rai yang menerima bantuan beras sembako dari Pemkab Karangasem, tapi setelah menerima, bantuan beras itu sudah langsung di masak,” ujar Kabag Humas Pemkab Karangasem, Edi Setiadi Dwijantoro.

Dalam berita pada tiga media online tersebut juga disebutkan, jika seorang warga bernama I Gusti Aji Alit, warga Banjar Dinas Palak, Desa Besakih, juga mengeluhkan bantuan beras yang dalam kemasannya tertulis 5 kg, namun setelah ditimbang ternyata beratnya hanya 4.5 kg. Tim pun langsung melakukan penelusuran, dan hasilnya mengejutkan karena ternyata I Gusti Aji Alit selama tiga hari tidak ada di rumahnya dan sebaliknya yang bersangkutan saat penyaluran bantuan itu tengah berada di Kuta, Kabupaten Badung.

Kepada tim, I Gusti Aji Alit dengan tegas menyatakan jika dirinya sama sekali tidak pernah bertemu apalagi diwawancarai oleh wartawan dari media manapun. Namun dirinya membenarkan mendapatkan bantuan beras sembako dari Pemkab Karangasem dan ketika ditimbang beratnya pas 5 kg.

“Kami berharap seluruh jurnalis media massa yang bertugas di Karangasem untuk senantiasa menggali informasi, fakta dan data secara akurat kepada sumber primer, sehingga kebenaran dan akurasi fakta yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum,” ujar Edi Setiadi, mengengatkan.

Ia juga berharap pemberitaan yang dimuat betul-betul dapat memperhatikan asas keberimbangan atau ‘cover both side’ dengan melakukan konfirmasi kepada sumber terpercaya yang dirugikan atas pemberitaan dimaksud, sebelum berita tersebut ditulis atau dimuat pada media massa.

“Sebab dalam beberapa kali pemberitaan, dari satu dua media, kami menangkap bahwa prinsip-prinsip etika jurnalistik ini kurang ditaati, sehingga merugikan upaya kita bersama untuk ikut mengurangi dampak ekonomi dan kesehatan akibat wabah pandemi Covid-19 di Kabupaten Karangasem,” ucapnya.

Di lain pihak, Kabag Humas menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi seluruh jajaran media massa yang sungguh-sungguh taat pada Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers, serta membantu upaya pemulihan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Karangasem.  (LE-KR1)

Lenteraesai.id