Denpasar, LenteraEsai.id – Adanya kasus pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri tanpa menunjukkan gejala sebagai orang yang telah terinfeksi Covid-19, menuntut perhatian dan kedisiplinan semua pihak dalam upaya memutus penyebaran virus yang cukup membahayakan itu.
“Mengingat ditemukan kasus orang tanpa gejala, menutut semua pihak untuk mampu berdisiplin dalam mengikuti anjuran pemerintah, antara lain taat menggunakan masker di tempat-tempat terbuka,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra di Denpasar, Selasa (28/4) petang.
Ia menyebutkan, dengan mengggunakan masker memiliki dua fungsi. Pertama, bagi yang sakit (batuk dan flu) maka droplex atau persikan batuknya akan tertahan oleh masker yang menyebabkan percikan itu tidak akan keluar dan mengenai orang lain.
Kedua, penggunaan masker bagi yang sehat, akan terhindar dari percikan batuk dari orang lain, terutama pada bagian wajah seperti hidung, mulut dan mata yang merupakan ‘pintu’ masuk bagi penularan Virus Corona.
Sehubungan dengan itu, kata Dewa Indra, untuk menghindari penularan Virus Corona, masyarakat harus disiplin dalam mematuhi apa yang dianjurkan oleh pemerintah, termasuk rajin untuk mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. “Karena penyebaran virus yang menempel pada benda tertentu yang kemudian kita sentuh dan menempel pada tangan akan lebih mudah hanyut melalui sabun dan air mengalir,” ucap Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali.
Ia mengingatkan, selain itu hindari menyentuh bagian wajah terutama hidung, mulut dan mata setelah menyentuh benda tertentu dan sebelum mencuci tangan. “Karena tiga indera dalam tubuh kita tersebut akan memudahkan bagi virus corona untuk masuk ke dalam tubuh,” katanya.
Mengenai pasien positif Covid-19, Sekda Dewa Indra mengungkapkan, hari ini bertambah cukup besar mencapai 22 orang warga negara Indonesia (WNI), yang sebagian besar yakni 13 orang tertular melalui transmisi lokal, sisanya yang 9 orang adalah pekerja migran yang terinfeksi virus di luar negeri atau ‘imported case’.
“Adanya penambahan 22 orang positif hari ini, tercatat cukup tinggi dan tidak pernah terjadi sebelumnya. Dengan demikian, secara kumulatif jumlah kasus positif Covid-19 di Bali menjadi 215 orang,” ucap Dewa Indra.
Penyebab utama adanya kasus transmisi lokal yang baru ini, adalah mereka mendapatkan penularan setelah terjadi kontak dengan orang yang terlebih dahulu positif, yakni dengan PMI yang pulang dari negara lain yang kemudian melakukan karantina mandiri di rumahnya masing-masing. Menurut laporan, beberapa PMI tersebut sebelumnya tidak menunjukkan gejala sebagaimana umumnya orang yang menderita sakit.
Tidak terlihat orang lain, dan yang bersangkutan juga tidak merasakan sakit apa-apa, tahu-tahu menularkan virus kepada orang lain. Mengingat itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini, katanya, menegaskan.
Menurut dia, jika masyarakat, khususnya para PMI mampu mengikuti arahan pemerintah dengan baik dalam melakukan karantina mandiri di rumah, menjaga jarak dan melaksanakan PHBS, maka kasus transmisi lokal dipastikan tidak akan pernah terjadi. “Kasus hari ini menunjukkan ketidakdisiplinan dan ketidaktaatan masyarakat kepada arahan pemerintah dan protokol penyebaran Covid-19,” ucapnya, menandaskan. (LE-DP1)