Denpasar, LenteraEsai.id – Niluh Djelantik terus menimbulkan polemik di saat pemerintah dan seluruh stakeholder di Provinsi Bali menanggulangi Covid-19. Setelah menyampaikan nada blunder ke Gubernur Bali dalam akun Facebook Niluh Djelantik tanggal 15 April 2020 pukul 14.15 Wita, kini yang terbaru pada Jumat (17/4), Niluh Djelantik kembali memberikan pernyataan blunder dalam Fanpage-nya yang ditujukan kepada akun yang bernama Catur Dalem Watuaye.
Dalam Fanpage itu, Niluh Djelantik menilai Catur Dalem Watuaye bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemprov Bali.
Atas tuduhan itu, Catur Dalem Watuaye pun angkat bicara, bahwa tuduhan yang disematkan kepada dirinya sebagai ASN Pemprov Bali adalah sikap yang tidak sesuai dengan fakta. Sehingga dalam hal ini Catur meyakini Niluh Djelantik sedang mengalami kebingungan dalam bersikap dan tidak berdasarkan data.
“Sekelas Luh Djelantik main tuduh, tanpa menelusuri kebenaran sungguh disayangkan. Seharusunya sebagai figur publik, apalagi pernah nyaleg walau tidak lolos, harus menjadi contoh yang baik di depan publik, apalagi dalam menyampaikan pendapat atau jalan pikiran. Jangan salahkan bila orang lain akhirnya juga mengatakan Luh Djelantik dalam keadaan bingung,” ujarnya pria asal Nusa Penida itu.
Lebih lanjut ia menyarankan Luh Djelantik menjadi pribadi yang lebih bijaksana, mengingat umur, dan dari kalangan yang berwawasan dan berpendidikan. Apabila ia terus melakukan tuduhan yang tidak sesuai dengan fakta, maka publik akan menilai bahwa Luh Djelantik memang selalu bersikap blunder dan grasa-grusu dalam bertindak.
Di sisi lain, Catur yang merupakan seorang anak petani dengan hati yang bijak mengajak Luh Djelantik untuk mulat sarira. “Saya lebih memandang Luh Djelantik sebagai nyama Bali. Karena itu saya tidak terlalu mempersoalkannya, hanya saja saya berharap Luh Djelantik bisa berubah, supaya nanti hal serupa tidak dilakukan kepada pihak lain,” katanya.
“Lebih-lebih di tengah wabah yang melanda Bali dan dunia ini, mari kita bersatu. Semasih kita diberikan kesempatan bernafas, mari kita saling mendukung, saling membantu, seperti orang Bali mengatakan asah asih asuh. Jangan sampai di saat waktu kita berpulang ke ‘tanah wayah’ baru ingat dengan sesama, baru ingat saling membantu, saling mendukung. Semoga kita semua dilindungi dari wabah Covid-19 dan segera bisa melewatinya dengan baik bersama-sama,” ucapnya, mengingatkan. (LE-Ist)