Ny Putri Koster: Ibu-Ibu PKK Sulut Beri Semangat Baru bagi Pulau Dewata

Denpasar, LenteraEsai.id – Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster menerima kunjungan kerja TP PKK Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yang berlangsung di Gedung Kerta Sabha, Rumah Dinas Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (4/3/2020) siang.

Ny Putri Koster mengatakan, kehadiran ibu-ibu TP PKK Provinsi Sulawesi Utara akan menghibur dunia pariwisata di Pulau Dewata. “Kita terlalu panik mendengar kata corona, semoga saja apapun yang terjadi akan ada hikmahnya. Ini kita anggap adalah ujian supaya kita lebih perhatian terhadap kesehatan tentunya lebih guyub lagi,” ujar Ny Putri Koster.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, kehadiran ibu-ibu PKK Sulawesi Utara sudah barang tentu akan membawa semangat baru bagi Pulau Dewata, karena artinya betapa pentingnya pergerakan PKK di tengah-tengah masyarakat. Di mana PKK, menurut Ny Putri Koster itu seperti sayap yang akan menerbangkan geliat dalam mengajak masyarakat untuk bersama-sama dapat mewujudkan program program pemerintah daerah masing-masing dalam mengisi segala visi dan misi dari gubernur maupun bupati hingga kesejahteraan, kesehatan masyarakat dan tentunya kejayaan negeri dapat dijaga lewat pergerakan PKK.

“Dapat saya sampaikan kepada Ibu-Ibu PKK jika di Provinsi Bali bukan PKK namanya kalau tidak bergerak, karena PKK itu adalah pergerakan makanya ayo kita bergerak. Lakukan harmonisasi bergeraknya, sinkronisasi bergeraknya, terintegrasi dengan segala pergerakan yang terkait dengan program-program pemerintah,” ujarnya.

Ny Putri Koster mengatakan, 10 program Pokok PKK itu sudah barang tentu pasti akan ada di dalam program-program pemerintah karena semuanya terkait. Seperti terkait dengan karakter budi pekerti anak bangsa, sikap hidup warga, kesehatan, pendidikan, sandang, pangan dan lain sebagainya. Ini semua pasti akan ada di dalam program-program pemerintah yang bermuara nya adalah masyarakat.

“Nah, kalau kita tidak bergerak, kalau kita hanya diam tidak bergerak, kalau kita tidak menunjukkan eksistensi kita di masyarakat kadang-kadang PKK sudah dipakai candaan di sini. PKK artinya “perempuan ke sana-kemari”. Tapi kalau dalam arti yang positif, bahwa kita ke sana kemari dari ujung utara Pulau Dewata sampai ujung selatan dari ujung timur sampai ujung barat itu adalah dalam mendukung, mendorong, mensosialisasikan segala program pemerintah,” ujar wanita yang dikenal sebagai seniman multitalenta ini.

Dia melanjutkan, pihaknya menyampaikan bahwa di Bali PKK menyiapkan kegiatan-kegiatannya untuk mengikuti HKG dan jambore serta lomba-lomba yang diadakan PKK pusat. “Kami punya program-program juga yang menukiknya langsung ke masyarakat, tentunya tidak keluar dari jalur yang dilombakan, yakni ada 9 jenis yang dilombakan yang biasanya kita ikuti di tingkat nasional salah satu contohnya ibu-ibu tentang lingkungan hidup,” kata Ny Putri Koster.

Ny Putri Koster menambahkan, sekarang di Bali ini Gubernur Wayan Koster sedang gencar-gencarnya menangani sampah mulai dari hadirnya Pergub Nomor 97 Tahun 2018 dan tentang Pengurangan Timbulan Sampah Plastik. Di Bali sudah betul-betul dilarang tiga produk yang tidak boleh lagi kita pakai karena memang tidak bisa hancur berabad-abad, padahal memproduksinya sekejap mata. Ketiga produk itu adalah tas plastik, sedotan plastik dan yang satu lagi adalah styrofoam.

“Nah kalau itu tertanam di bumi nanti anak cucu yang akan mewarisi bahayanya jadi kita tidak ingin meninggalkan hal seperti itu, berpuluh-puluh tahun tertanam setiap hari. Bagaimana bumi ini akan menangis nantinya karena kita tidak bisa memberikan kesuburannya untuk kehidupan masyarakat seperti itu,” tambah Ny Putri Koster.

Ny Putri Koster juga mengatakan, yang berikutnya itu adalah Pergub Nomor 47 tahun 2019 yaitu tentang Pengolahan Sampah Berbasis Sumber. Karena selama ini Gubernur Bali melihat sudah salah pola penanganannya. “Sampah itu kok dipindah, mestinya diolah dan dienyah di sumbernya di mana sampah itu muncul. Selama ini sampah di dibawa ke kabupaten lain, akhirnya numpuk di 1 kabupaten seperti tempat pembuangan akhir (TPA) Suwung,” ujarnya.

Ny Putri Koster menekankan, pihaknya mendorong pemerintah lewat Pergub supaya kepala desa didampingi ketua tim penggerak PKK (tingkat) desa itu menemukan sistem pengolahan sampah berbasis desa. Sumbernya di desa, entah itu ada pasar tradisional, sekolah, sampah rumah tangga, jadi harus selesai di desa itu. “Di sinilah peranan PKK, ibu-ibu jadi salah satunya, sebelum kita mengambil action di lapangan. Kami yang di provinsi menjalankan tugas untuk mensosialisasikannya. Sebab kami punya program dalam setahun itu paling tidak kami mensosialisasikan hal-hal yang viral hal-hal yang urgent yang perlu ditangani. PKK bisa mensosialisasikan lewat televisi maupun radio,” ujarnya. 

Selanjutnya dia mengatakan, pihaknya juga mempunyai program-program yang terkait dengan lomba-lomba yang diadakan oleh pusat. Misalnya, ada lomba HATINYA PKK. Tujuannya supaya Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman  itu merata di seluruh halaman rumah penduduk di bumi Nusantara ini. Jadi masing-masing provinsi harus mendorong dan mendukung itu, tetapi realita yang ada adalah orang sering tidak ingin repot hanya menyiapkan rumah contohnya saja.

Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Utara Ny Rita Maya Dondokambey Tamuntuan dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya ke Bali membawa seluruh pengurus tim penggerak PKK Provinsi Sulawesi Utara.

Dia menyampaikan, kalau di Provinsi Sulawesi Utara setiap tahun ada kegiatan di luar daerah pada awal tahun triwulan pertama dan untuk tahun ini diselenggarakan di Provinsi Bali. Kalau yang 2 tahun lalu kami di Malang (Jawa Timur) dan tahun yang lalu di Yogyakarta dan saat ini di Provinsi Bali.

“Kami memang memilih Provinsi Bali. Karena kami tahu juga memang UP2K dan HATINYA PKK di sini sangat baik dan PHBS.  Kami akan mengunjungi Desa Sinduwati, Desa Besakih dan Desa Wisata Penglipuran, itu yang akan kami ambil contoh. Mudah-mudahan apa yang akan kami dapat di Provinsi Bali dapat kami bawa pulang ke provinsi kami. Kami memang tahu provinsi Bali itu urusan UP2K nya sudah paling mantap, Dekranasda juga memang paling mantap apalagi PHBS di Desa Penglipuran,” katanya. (LE – DP1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *