judul gambar
DenpasarHeadlines

Sambut Kuningan, PC KMHDI Denpasar ‘e-Ngopi’ Bersama Para Pemuda Hindu

Denpasar, LenteraEsai.id – Menyambut hari suci Kuningan, Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Denpasar mengadakan kegiatan e-Ngopi (elektronik Ngobrol Pintar) dengan tajuk “Mengulik Hari Suci Kuningan dan Serba-serbinya bersama Para Pemuda Hindu” secara daring, pada Jumat (17/6).

Di moderatori oleh Ni Komang Ari Budiani selaku kader PC KMHDI Denpasar, diskusi melalui platform Zoom ini sukses menggali banyak perspektif dari 6 (enam) orang pemantik yang berasal dari perwakilan organisasi kemahasiswaan Hindu se-Kota Denpasar. Diantaranya, Ketua PMHD Universitas Warmadewa, Ketua KMHD STIKOM Bali, Ketua KMH STIKI Denpasar, Ketua Komisariat KMHDI UHN IGBS Denpasar, Ketua Bidang Advokasi FPMHD Universitas Udayana, dan Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PC KMHDI Denpasar.

Sebagai pemantik pertama, Ni Made Amiga Sari selaku Ketua PMHD Universitas Warmadewa mengungkapkan bahwa, Hari Suci Kuningan merupakan momentum yang tepat untuk melakukan introspeksi diri. “Instrospeksi diri dalam hal ini diperlukan agar umat Hindu kembali ingat kepada Tuhan beserta para leluhur sesuai asal kata dasar Kuningan yaitu ‘uning’ ,” ujar Amiga.

Selanjutnya, perspektif juga datang dari Gusti Putu Ray Pradana selaku Ketua KMHD STIKOM Bali. Beliau menyoroti pelaksanaan hari suci Kuningan yang tampak ilegan karena terlaksana pada pagi hari sebelum tengah hari.

Sementara itu, I Gede Dharma Putra sebagai Ketua KMH STIKI Denpasar, memandang hari suci Kuningan sebagai hari suci yang tidak lepas dari bebantenan khas. “Seperti contohnya Tamiang yang mengandung makna estetis dan filosofis sebagai perisai penangkal Sad Ripu,” ungkapnya memantik diskusi tersebut.

Kemudian dari I Made Suwada Putra selaku Ketua Komisariat KMHDI UHN IGBS Denpasar lebih memandang hari suci Kuningan sebagai hari yang mengedukasi umat. “Di mana para generasi muda diingatkan sejak dini untuk hormat kepada Tuhan sekaligus para leluhur yang berjasa untuk kehidupan,” jelasnya.

Di sisi lain, Ketua Bidang Advokasi FPMHD Universitas Udayana yaitu I Wayan Sindhu Wahyu Prasetya, lebih memandang hari suci Kuningan sebagai salah satu bentuk implementasi ajegnya agama Hindu yang tidak lepas dari Tri Kerangka Dasarnya yaitu Tattwa, Susila, dan terutama Upacara.

Sebagai penuntup dalam memantik diskusi, I Dewa Gede Darma Permana dari Kepala Bidang Litbang PC KMHDI Denpasar, lebih berbagi mengenai sumber sastra yang menjadi dasar pelaksanaan hari suci Kuningan khususnya di Bali yaitu lontar Sundharigama.

“Dalam lontar Sundarigama sudah diamanatkan secara teknis dan praktis mengenai seluk beluk hari suci Kuningan, termasuk kutipan yang menyatakan bahwa hari suci Kuningan atau Tumpek Kuningan merupakan hari beryoganya Bhatara Mahadewa yang disertai turunnya Para Dewata dan Dewa Pitara untuk menganugrahi umat manusia dalam bentuk Amertha Kehidupan,” jelas pria yang kerap disapa Dewa Darma.

Di penghujung diskusi, I Gusti Putu Putra Mahardika selaku Ketua PC KMHDI Denpasar mengungkapkan terima kasih kepada pemantik diskusi dan seluruh peserta yang berkesempatan hadir pada diskusi e-NGOPI kali ini.

Diskusi seperti ini, Menurut Putra Mahardika, bisa senantiasa dibangun guna mempererat persatuan pemuda Hindu di kota Denpasar sekaligus wadah pembentuk pionir pemuda Hindu yang mampu menjadi pemegang tongkat estafet di masa depan.

“Terima kasihkepada seluruh pemuda Hindu yang berkesempatan hadir pada diskusi e-Ngopi pada hari ini, semoga di hari suci Kuningan ini menjadi momentum yang tepat untuk kita pemuda agar saling bersatu dan saling mengisi untuk menjadi pionir pemuda Hindu yang berkualitas sebagai pemegang tongkat estafet masa depan bangsa dan agama di masa depan,” ungkapnya sekaligus menutup acara diskusi tersebut. (LE-DP)

Lenteraesai.id