judul gambar
HeadlinesKarangasem

Ratusan Wisatawan Batal Menyelam di Tulamben Akibat Gelombang Tinggi

Karangasem, LenteraEsai.id – Panorama bawah laut Pantai Tulamben dikenal indah dan eksotis, sehingga tidak sedikit wisatawan yang merasa kurang lengkap bila belum menyelam atau diving di pantai yang berada di wilayah Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali bagian timur itu.

Tidak saja indah dan eksotis, namun bawah permukaan laut Pantai Tulamben juga menjadi semakin diminati para penyelam sehubungan di bawah sana terdapat bangkai Kapal Liberty milik Amerika Serikat yang ditenggelamkan torpedo pasukan Jepang pada Perang Dunia kedua.

Namun demikian, nampaknya alam tidak bisa dijamah paksa. Tingginya gelombang di pesisir objek wisata Pantai Tulamben, Desa Tulamben pada Minggu (8/5/2022), mengakibatkan ratuasan wiatawan mancanegara yang sudah sejak kemarin booking tiket, tidak bisa menyelam (diving) untuk menikmati panorama alam bawah laut yang sangat terkenal itu.

Tingginya gelombang laut tersebut terjadi sejak Minggu (8/5) dini hari sekitar pukul 03.00 Wita hingga siang hari ini, kata I Gede Sidakarya (42), penduduk yang juga pemandu wisata di Tulamben, menyampaikan.

Dikatakannya bahwa beberepa perusahaan yang bergerak di bidang diving di Tulamben, misalnya Puri Madha dan Ocean View, tidak bisa melayani wisatawan untuk diving karena gelombang tinggi bisa berakibat patal. Penyelam bisa terhempas ke bibir pantai, yakni ke tempat mereka biasa memulai giat penyelaman.

Hal senada dibenarkan Perbekel Desa Tulamben I Nyoman Pica, yakni gelombang tinggi dapat membahayakan aktivitas penyelaman. Sehubungan dengan itu, ia mengharapkan pelaku usaha yang bergerak di bidang diving untuk selalu mengedapankan keamanan wisatawan yang datang Tulamben.

“Kalau memang kondisi cuaca buruk semisal gelombang tinggi seperti sekarang ini, lebih baik sampaikan kepada tamu agar mereka mengerti dan tidak protes bila tidak dilayani untuk giat diving,” ujarnya, mengingatkan.

Sementara itu, Bendesa Adat Tulamben I Nyoman Ardika mewakili warga Desa Adat Tulamben, meminta kepada para pengelola travel agen dapat menjelaskan kepada para wisawatan tentang kondisi alam yang terjadi di Pantai Tulamben saat ini.

“Meskipun mereka dipastikan akan kecewa tidak diizinkan menyelam di Tulamben, namun harus tetap diberikan pengertian bahwa keselamatan merupakan hal yang lebih diutamakan,” ujar Bendesa Adat Tulamben yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Perbekel Desa Tulamben, menekankan.  (LE-Sua)

Lenteraesai.id