BadungHeadlines

Tidak Berfungsi Maksimal, RPH Mambal malah Diserbu Ratusan Monyet

Badung, LenteraEsai.id – Rumah Potong Hewan (RPH) Mambal milik Pemkab Badung, tampaknya tidak berfungsi maksimal. Bagaimana tidak, dalam sehari hanya memotong seekor sapi, sedang hewan seperti babi dan lainnya dilaprkan tidak ada yang dipotong di RPH Mambal.

Ketika pewarta LenteraEsai.id (LE) melakukan investigasi ke RPH yang berlokasi di Banjar Kelodan, Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung pada Jumat, 26 November 2021, tampak suasana di RPH itu cukup mangmung (sepi), nyaris tidak ada denyut aktivitas terkait penjagalan.

Demikian pula masalah kebersihan di areal, terkesan tidak terpelihara.
Informasi yang LE dapatkan dari seorang petugas di sana, setiap hari di RPH Mambal hanya dipotong seekor sapi milik masyarakat. Sisanya mungkin dipotong di tempat pemotongan pribadi. Sedang untuk hewan lainnya seperti babi, kambing, ayam dan sebagainya tidak ada.

“Di sini setiap harinya paling dipotong seekor sapi. Sedang hewan lainnya nihil. Babi dan ayam bisa jadi dipotong di rumah masing-masing penjual daging. Harusnya menurut aturan, semua hewan yang dagingnya akan diperdagangkan, harus disembelih di RPH,” ungkap petugas tesebut.

Ketika LE bertandang ke RPH Mambal, hanya melihat seekor sapi di kandang penampungan. Karena menurut petugas, hewan yang akan dipotong harus dibawa sebelumnya di RPH. Yakni untuk diperiksa kesehatannya oleh dokter hewan.

Setelah dilakukan pemeriksaan soal kesehatan kewan, pemotongan dilakukan pada malam hari sekitar pukul 22.00 Wita oleh jagal yang sudah disiapkan.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Badung, I Wayan Wijana ketika dikonfirmasi melalui Whatsap (WA), tidak menampik tentang minimnya aktivitas pemotongan hewan di RPH Mambal, termasuk pemotongan sapi.

Menurutnya, semenjak pandemi Covid-19 terjadi penurunan permintan daging sapi di pasaran. Selain itu, lanjut dia, pihaknya menolak sapi betina yang masih produktif untuk dipotong di RPH

“Sebelum pandemi Covid-19 biasanya pemotongan sapi di RPH Mambal berkisar antara satu sampai 5 ekor per hari. Bahkan kalau menjelang Idul Adha bisa sampai 200 ekor sapi,” ucapnya, menjelaskan.

Mengapa masyarakat enggan potong hewan di RPH milik pemerinah ?, Wijana menduga karena ekonomi sedang lesu. Kalau potong hewan ke RPH jelas mengeluarkan biaya tambahan, yakni biaya transportasi. Tetapi pihaknya akan mencari trobosan supaya masyarakat mau potong hewan ke RPH Mambal.

Hewan yang dagingnya akan dijual di pasaran, sebenarnya harus dipotong di RPH. “Apalagi peralatan di RPH kan lengkap dan hieginis, selain juga memiliki NKV (nomor control veteriner),” katanya.

Disebu Monyet

Menariknya, RPH Mambal yang hari-hari lengang aktivitas penyembelihan hewan, justeru malah kerap ramai ‘diserbu’ kawanan monyet. Masalahnya, di sekitar RPH Mambal dikelilingi hutan rakyat yang dihuni ratusan ekor monyet.

Kata petugas, kawanan monyet memang kerap masuk ke areal RPH. Bahkan kadang sampai masuk ke ruang pemotongan. Jumlahnya cukup banyak, bisa puluhan, ucapnya.

“Monyet-monyet ini memang sering datang ke sini Pak. Mungkin berharap dapat makanan. Kalau musim paceklik buah-buahan di habitatnya (hutan rakyat) tentu kawanan monyet akan kelaparan,” ujar petugas yang ketika disambangi LE sedang memberi makan monyet-monyet tersebut.  (LE/Ima)

Lenteraesai.id