judul gambar
AdvertorialDenpasarHeadlines

Kadiskes: Tidak Dapat Dipastikan Tukang Jahit Meninggal Dunia Karena Vaksin Covid-19

Denpasar, LenteraEsai.id – Merebaknya pemberitaan di berbagai media terkait adanya korban meninggal dunia seusai mendapatkan vaksinasi Covid 19, mendapat respon dari Kepala Dinas Komunikasi, Informatikadan Statistik Provinsi Bali Gede Pramana.

Dalam siaran persnya di Denpasar, Selasa (25/5), Gede Pramana meminta agar media lebih cermat dalam menyajikan pemberitaan terkait vaksin di tengah masyarakat.

Pemerintah beserta stakeholder terkait, lanjut Pramana, terus mengupayakan tersedianya vaksin yang aman di tengah masyarakat, sebagai salah satu cara untuk keluar dari pandemi, di samping penerapan prokes yang ketat.

Dengana danya pemberitaan negatif terkait vaksin, serta tanpa didukung dengan data dan sumber yang akurat, akan dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, ucapnya.

“Sangat disayangkan, banyak sekali pemberitaan yang mengatakan bahwa ada korban meninggal dunia akibat vaksin. Padahal, belum ada penjelasan resmi dari pihak yang berkompeten tentang itu, namun sudah diberitakan orang tersebut meninggal karena vaksin. Untuk itu saya meminta agar awak media lebih cermat dalam pemberitaan dan membantu mengedukasi masyarakat melalui berita yang berasal dari sumber dan data yang dapat dipercaya,” katanya, menekankan.

Pejabat kelahiran Wangaya Kelod Denpasar itu juga meminta masyarakat selalu mencari informasi yang benar, baik itu terkait Covid19 maupun vaksinasi dari situssitus resmi yang disediakan oleh pemerintah, sehingga informasi yang didapatkan akurat dan dapat dipertangungjawabkan.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya, di mana pihaknya juga sangat menyayangkan beredarkan pemberitaan yang mengatakan ada korban meninggal akibat vaksin Covid19 tanpa berdasarkan data ataupun informasi yang akurat.

Kadiskes merilis hasil Autopsi Verbal Kronologis meninggalnya Abdullah Malanua (44), penduduk Denpasar, Bali. Abdullah diberitakan meninggal dunia setelah mendapatkan vaksinasi Astra Zeneca.

Ketut Suarjaya menyampaikan bahwasanya korban yang berprofesi sebagai tukang jahit itu, sudah sejak kurang lebih seminggu yang lalu mengalami sakit, dan hanya bisa istirahat di kamar. Sejak itu tidak keluar kamar, apalagi bekerja.

Sakit yang dikeluhkan adalah nyeri berat di bagian kepala yang berlangsung terusmenerus, bahkan kadang-kadang almarhum sampai muntahmuntah, dan berkeringat dingin. Almarhum juga dikatakan memang memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi, diabetes dan kolestrol.

Pada saat almarhum ikut vaksin, semua proses screening dan lain sebagainya sudah dilakukan dan kondisi beliau saat itu memungkinkan untuk mendapatkan vaksin. Kemudian dua hari setelah vaksin, Abdullah ditemukan meninggal dunia, ucapnya.

“Kita tidak bisa menyimpulkan kalau beliau meninggal karena vaksin. Setelah vaksin ada observasi dan beliau baik baik saja. Jadi jangan sedikitsedikit ada orang meninggal dikaitkan dengan Covid atau ada yang meninggal setelah beberapa harinya mendapatkan vaksin dikaitkan meninggal karena vaksin. Mari kita cari dulu data yang akurat dari orang yang kompeten sebelum kita memberitakan ke tengah masyarakat. Dengan demikian, informasi tidak bias dan timbul rasa khawatir dari masyarakat untuk vaksin,” ujar Kadiskes Suarjaya.  (LE-DP1) 

Lenteraesai.id