Gianyar, LenteraEsai.id – Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (Kopitu) melakukan audiensi dengan Bupati Gianyar I Made Mahayastra.
Pada kesempatan audiensi ini, turut dihadiri Ketua Umum Kopitu Yoyok Pitoyo, Ketua Kopitu DPD Gianyar I Wayan Sudira, Ketua Kopitu DPW Bali I Wayan Rediyasa, Bendahara Kopitu DPW Bali I Made Rai Wisnawa, dan Dewan Pertimbangan Kopitu DPW Bali I Gde Leo Sastra.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk membahas kerja sama antara Kopitu dan Kabupaten Gianyar untuk menciptakan wirausaha baru di saat pandemi Covid-19. Program ini dinilai mampu memperbaiki krisis ekonomi yang terjadi sekarang ini. Program menciptakan wirausaha baru merupakan program Kopitu yang ditujukan bagi masyarakat yang ingin memulai bisnis baru dengan pinjaman modal usaha tanpa bunga dan tanpa agunan.
“Program ini akan memberikan pinjaman modal usaha dalam bentuk paket usaha yang terintegrasi baik supply chain sampai akses pasar digital serta pencatatan administrasi dan akuntansi secara elektronik,” ujar Yoyok Pitoyo dalam audiensi yang dilakukan baru-baru ini.
Modal usaha yang dipinjam akan diberikan dalam bentuk paket-paket usaha. Paket-paket usaha yang disediakan oleh Kopitu antara lain usaha Pakan Ternak, Peternak Ayam Broiler, Peternak Ayam Petelur, Peternak Lele dan Petani Sayur, Lalapan Pecel Lele, Service Komputer dan Printer, Service HP dan Central Accessories, Donat, Cimol, Roti rasa kopi, Minuman Kekinian, Angkringan, Martabak Bangka, Warung Kelontong. Setiap paket usaha sudah termasuk alat dan bahan, pelatihan, aplikasi POS, pendampingan usaha, serta akses pasar digital. Pada praktiknya, orang-orang yang akan memulai wirausaha akan diberikan pelatihan terlebih dahulu mulai dari pelatihan dasar berwirausaha sampai pelatihan teknis usaha yang dijalani, baru kemudian dapat memulai usaha yang dipilih sehingga memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam memulai usaha.
Selain itu, dalam audiensi tersebut juga turut membahas kerja sama Sister City antara Kabupaten Gianyar dengan Korea Selatan dan Jepang. Program Sister City merupakan program menggandeng kota lain di lokasi yang berbeda dengan tujuan menjalin hubungan budaya dan kontak sosial antar penduduknya. Program ini akan sangat bermanfaat untuk pertukaran pelajar, kerja sama di bidang budaya dan perdagangan yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Program Sister City akan memberikan sejumlah keuntungan di antaranya: (1) Transfer pengetahuan dan pengalaman dalam pembangunan; (2) Munculnya ide dan peran aktif pemerintah daerah serta stakeholder lainnya; (3) Mempererat persahabatan pemerintah dan masyarakat kedua belah pihak; (4) Kesempatan untuk transfer budaya yang dimiliki sehingga menjadi media untuk mempromosikan budaya Bali ke Negara lain.
Dari kedua program yang diusulkan oleh Kopitu, Bupati Gianyar Made Mahayastra menyetujui dan akan menindaklanjuti program-program tersebut dengan dinas-dinas terkait. (LE-GA)