Kembangkan Desa Tampaksiring, BI Bali: Implementasi Mendukung Pariwisata

Karangasem, LenteraEsai.id – KPwBI Provinsi Bali mengembangkan pariwisata daerah yakni Desa Wisata Tampaksiring, dalam rangka rangka pelaksanaan implementasi program strategis Bank Indonesia #02 terkait dengan pengembangan UMKM berientasi ekspor atau mendukung pariwisata.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Trisno Nugroho menyampaikan bahwa potensi dari Desa Tampaksiring sendiri yakni adanya objek wisata alam seperti Candi Gunung Kawi, Terasering subak,sungai lokasi Tubing Air, Pura Tirta Empul, Istana Presiden Republik Indonesia dan obyek wisata penunjang lainnya.

Bacaan Lainnya

“Adapun untuk mendukung terpenuhinya kriteria 3A (Amenities, Akses, dan Atraksi) KPwBI Prov. Bali mendukung pengembangan Desa Wisata dengan memberikan bantuan melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dalam bentuk sarana dan prasarana mendukung seperti Gapura Pintu Masuk Desa Wisata Tampaksiring, gazebo di area wisata, serta pemberian bantuan teknis berupa onboarding UMKM untuk mendukung digitalisasi UMKM dari sisi pemasaran, pembayaran, pembiayaan serta sistem pencatatan keuangan berbasis SIAPIK,” kata Trisno Nugroho melalui siaran tertulis, Jumat (12/12/2020).

Dia melanjutkan, dalam rangka mendukung pengembangan pertanian klaster pertanian dan peternakan secara organik dan ramah lingkungan, dilakukan sinergi pengembangan MA 11 oleh Bank Indonesia bersama Dewa Ketut Gata selaku salah satu pembuat MA 11 dan anggota klaster KTTI Pulagan Tampaksiring.

Sinergi ini dilakukan dalam rangka menciptakan pembinaan pertanian yang mengangkat konsep Tri Hitakarana (3 keselaran antara Manusia dengan Tuhan, Manusia dengan Lingkungan Alam Semesta, dan Manusia dengan Manusia).

Mensupport hal tersebut, Bank Indonesia memberikan bantuan berupa Pembangunan Lab Mini MA 11 (lokasi pembuatan microbacter MA 11) di Desa Tampaksiring yang nantinya dapat mesupport pembuatan pupuk organik, fungisida nabati dan pestisida organik yang dapat digunakan oleh para petani binaan BI untuk pengelolaan lahan pertanian.

Sementara itu, dalam rangka pelaksanaan pengembangan UMKM berbasis kelembagaan agama, KPwBI Prov.Bali melakukan pendampingan kewirausahaan kepada Pasraman Guru Kula yang terdapat di Kabupaten Bangli dimulai tahun 2019.

Pembinaan tersebut dilakukan dengan memberikan bantuan teknisi pembuatan surface desain endek Bali dengan menggandeng UMKM mitra KPwBI Prov. Bali yakni Agung Bali Collection.

“Pada tahun 2020 ini mendukung pengembangan yang berkelanjutan dan kemandirian usaha kelompok, KPwBI Prov. Bali memberikan bantuan berupa mesin tenun ATBM untuk dapat digunakan oleh para siswa/siswi di Pasraman Guru Kula untuk berlatih menenun kain endek Bali. Selain keterampilan tenun, pada Pasraman Guru Kula juga diberikan keterampilan wirausaha untuk membuat kerajinan dari bahan bambu, yang mana mendukung hal tersebut diberikan bantuan mesin belah bamboo manual, dan pemipih, mesin poles dan peruncing sebagai peralatan pembuatan kerajinan bambu oleh siswa/siswi,” ujarnya seraya mengucapkan terima kasih pada I Gusti Agung Rai Wirajaya atas supportnya selaku anggota komisi XI DPR RI pada setiap kegiatan BI Bali.

Menurut Trisno Nugroho, tentunya usaha pengembangan UMKM berpotensi ekspor/pariwisata, UMKM ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi berbasis lembaga keagamaan ini dapat berjalan dengan baik dengan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak. “Kami dari Bank Indonesia terus mendukung upaya pemerintah dalam mendorong program ketahanan pangan daerah untuk pengendalian inflasi, pengelolaan pariwisata daerah yang nantinya dapat memberikan impact pada devisa negara dalam rangka pengelolaan CAD,” katanya. (LE-KR)

Pos terkait