Karangsem, LenteraEsai.id – Seorang lelaki berinisial NA asal Kota Denpasar, tergolong nekat mendaki Gunung Agung di Kabupaten Karangasem seorang diri. Masalahnya, gunung tersebut belum dinyatakan dalam kondisi yang betul-betul normal.
Informasi yang diperoleh, NA yang memulai mendakian dari jalur Pura Kiduling Kreteg, Desa Besakih pada Senin (19/10) pagi, berjalan lancar hingga sampai ke puncak gunung tertinggi di Bali tersebut. Bahkan saat tiba di puncak, ia juga dikatakan sempat menghubungi keluarganya melalui HP.
Hanya saja, pada saat perjalanan turun untuk kembali pulang, NA diduga mengalami kelelahan dan lemas hingga kemudian ‘magol’ di bagian lereng gunung, tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Pihak keluarga yang mendapat informasi tentang kondisi NA, akhirnya melapor kepada petugas hingga kemudian sampai ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali).
“Kami terima laporan permintaan untuk bantuan evakuasi tadi siang sekitar pukul 13.20 Wita dari BPBD Bali,” ujar Kepala Kantor Basarnas Bali, I Gede Darmada dalam rilis yang diterima media ini, Rabu (21/10) sore.
Setelah menerima laporkan, sebanyak 9 personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem meluncur dan tiba di titik pendakian sekitar pukul 14.40 Wita, langsung berkoordinasi dengan aparat setempat beserta unsur SAR lainnya sebelum naik melakukan pencarian.
Lokasi target sendiri diperkirakan berada pada koordinat 8°21’50.02″S – 115°28’13.79″E yakni pada diketinggian 1.469 MDPL dengan jarak tempuh diperkirakan kurang lebih 1,7 kilometer dari pintu masuk pendakian, ucapnya.
Proses pencarian berlangsung hingga dua jam lamanya, dan sekitar pukul 16.07 Wita, target berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga setelah berhasil dievakuasi.
Apa yang dialami oleh NA ini hendaknya dijadikan senagai pelajaran. Darmada mengimbau kepada masyarakat agar memahami prosedur pendakian di gunung, sehingga tidak membahayakan keselamatan diri.
“Jika melakukan aktivitas pendakian hendaknya dilakukan bersama-sama dan bukan perorangan. Di samping itu juga harus lengkap dengan perbekalan, termasuk kelengkapan obat-obatan,” katanya. (LE-KA6)