Wali Kota Denpasar Ingatkan Warga Untuk Tanami Diri Dengan Ilmu

Denpasar, LenteraEsai.id – Dharma tula melalui webinar digelar keluarga besar Hindu Dharma Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta dengan tema ‘Aktualisasi Sradha dan Bakthi Dalam Meningkatkan Profesionalitas Sebuah Profesi’, Sabtu (10/10).

Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra didaulat menjadi salah satu pembicara dalam webinar yang juga melibatkan pembicara rohaniawan Hindu, Ida Pandita Dukuh Acarya Dhaksa, dan Koordinator Staf Khusus Presiden RI yang juga Sekjen Kagama AA Gede Ngurah Ari Dwipayana.

Bacaan Lainnya

Wali Kota Rai Mantra menyampaikan, ada filosofi sederhana yang memiliki makna luar biasa hingga saat ini dari seorang kawi wiku, pengarang yang juga sekaligus pendeta besar Bali pada abad ke-20 yakni almarhum Ida Pedanda Made Sidemen. Salah karya sastra almarhum yakni “Beline Mangkin, Makinkin Meyasa Lacur, Tong Ngelah Karang Sawah, Karang Awake Tandurin, Guna Gusun, Ne Kanggo Ring Desa-Desa” yang memiliki makna bahwa tidak memiliki tanah sawah, namun tanami diri kita dengan ilmu pengetahuan dan nantinya dapat memberikan manfaat bagi lingkungan, kota bahkan negara kita.

Dari filsafat ini, tentu sebagai salah satu hal yang bisa diaktualisasikan sebagai pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. Penguatan pada filsafat ini yakni meningkatkan intelektualitas para ASN Pemkot Denpasar juga melakukan penguatan di bidang refornasi birokrasi. Filsafat ini diaktualisasikan melalui motto Sewaka Dharma yakni para ASN memiliki suatu kwalitas pelayanan kepada masyarakat sebagai suatu hal yang wajib.

“Sewaka Dharma yakni melayani adalah kewajiban, ini sudah menjadi perubahan paradigma dan spirit ASN Pemkot Denpasar saat ini,” ujar Rai Mantra. Lebih lanjut dikatakan bahwa saat ini masuk pada masa pandemi Covid-19, Sewaka Dharma menjadi penguatan ASN, seiring pelayanan publik yang ada di Mal Pelayanan Publik, Graha Sewaka Dharma Lumintang masih tetap berjalan walaupun di dalam situasi pandemik.

Pelayanan ini juga telah dikuatkan dengan keberadaan digitalisasi yang memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Ini mungkin menjadi salah satu cerminan peningkatan sradha dan bakthi bagi ASN Pemkot Denpasar dengan mencoba dalam tataran spirit Sewaka Dharma. Penguatan intelektualitas ASN juga terus dilakukan secara bersama.

Selain itu, lanjut Rai Mantra, program ‘ASN Berbagi’ bersama masyarakat yang terdampak Covid-19 juga sebagai langkah humanis dalam membantu sesama di tengah situasi sulit saat ini, sebagai upaya pemulihan perekonomiab masyarakat lokal.

Pelaksanaan Denpasar Festival (Denfest) yang digelar Pemkot Denpasar secara online dan ofline dalam masa pandemi saat ini, didasasri oleh suatu keinginan memadukan antara penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi bisa dan kreatifitas bisa berjalan tanpa saling bertabrakan. Diharapkan dengan pelaksanaan Denfest dapat membantu dan memberikan semangat kepada seniman dan UMKM Denpasar.

“Semua kita harus hadapi dengan tingkat kesabaran yang tinggi, lewat bingkai filosofi ‘Tandurin Karang Awak Maguna Dusun’ dapat terlahir dalam meningkatkan profesionalisme dan meningkatkan daya saing kita dengan modal sosial yang ada,” ujar Rai Mantra.  (LE-DP)

Pos terkait