Gubernur Koster Apresiasi Semua Instansi Ikut Gelar Pasar Gotong Royong

Denpasar, LenteraEsai.id – Gubernur Bali Wayan Koster sangat mengapresiasi keterlibatan semua instansi dan masyarakat umum dalam pelaksanaan Pasar Gotong Royong yang digelar di bagian halaman perkantoran masing-masing.

Gubernur Koster mengatakan hal itu saat menghadiri salah satu Pasar Gotong Royong yang diselenggarakan instansi vertikal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Bali Nusra di Denpasar, Jumat (7/8) pagi.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 15036 Tahun 2020 tentang Program Pasar Gotong Royong Krama Bali. Dalam surat edaran tersebut, pemerintah daerah, instansi vertikal, BUMN/BUMD dan swasta diserukan untuk menyelenggarakan Pasar Gotong Royong Krama Bali pada setiap hari Jumat.

Gubernur Koster mengatakan, kegiatan ini sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo pada 15 Juli 2020 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Pada kesempatan itu Presiden meminta pemerintah daerah dapat mengutamakan penggunaan produk lokal untuk menggairahkan perekonomian para petani, nelayan, perajin dan pelaku UMKM.

Menurut Gubernur, barang yang disediakan untuk dijual pada kegiatan ini merupakan bahan pokok sehari-hari sesuai kebutuhan para pegawai. Oleh karena itu, pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov Bali diwajibkan membelanjakan 10 persen gaji mereka di arena pasar tersebut.

Gubernur Koster mengatakan, sesuai surat edaran bahwa mereka yang bertindak sebagi penjual adalah harus petani langsung, dan bukan tengkulak atau pedagang biasa para umumnya. “Yang datang berdagang saya harap petani langsung dan yang membeli langsung pegawai, atau mungkin juga masyarakat umum,” kata Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.

Dengan model ini, lanjut Gubernur, akan membuat harga menjadi lebih murah, dan misalnya sayuran yang dibeli pun kondisinya lebih segar, karena produk pertanian yang dibeli langsung dari tangan petani. Di sisi lain, para pegawai juga mendapat kemudahan dalam memenuhi kebutuhan pokok.

“Tidak harus bertransportasi kesana kemari, melainkan bisa langsung ke kantor,” ujarnya. Yang tidak kalah penting, penyelenggaraan Pasar Gotong Royong ini mengedepankan penerapan protokol Tatanan Kehidupan Era Baru. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk ekonomi gotong royong dalam masa pandemi Covid-19.

Gubernur Koster menyebutkan bahwa Provinsi Bali menjadi provinsi pertama yang melaksanakan program pro rakyat ini. Bahkan inisiatif kreatif Gubernur Bali ini mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Kepala OJK Wilayah Bali Nusra Elyanus Pongsoda mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung upaya pemulihan ekonomi di tengah situasi pandemi Covid-19 yang berdampak luar biasa terhadap perekonomian daerah Bali. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal kedua tahun 2020 ini minus 10,98 persen untuk year on year (yoy). “Kita harus berupaya mengungkit ekonomi, salah satunya dengan membeli produk pertanian lokal Bali,” ujarnya.

Elyanus mengatakan di Kantor OJK Bali Nusra saja ada sekitar 100 orang pegawai yang berpartisipasi membeli berbagai produk pertanian yang dijual. Selain karyawan OJK, ia juga mengundang kalangan industri keuangan untuk berbelanja.

Tampak hadir perwakilan sejumlah bank BUMN, BPD Bali, BPR dan kalangan industri keuangan lainnya.

Untuk tetap menjaga jarak aman, Elyanus mengatakan mengundang pelaku industri keuangan secara bertahap setiap minggunya. “Mudah-mudahan (kegiatan ini, red) bermanfaat untuk memulihkan kembali ekonomi Bali,” ujarnya, menjelaskan.  (LE-Bed/DP1)

Pos terkait