judul gambar
BulelengHeadlinesNews

Kemalangan Balita Davit, Tersiram Minyak Panas, Diajak Pulang Paksa karena Tidak Ada Biaya

Buleleng, LenteraEsai.id – Seorang balita berusia 11 bulan, Kadek Davit Rai, tak henti menangis menanggung kesakitan, usai tersiram minyak panas sehingga beberapa bagian tubuhnya mengalami luka bakar, sejak tanggal 21 Mei 2020 lalu.

Malangnya, orang tua David, yakni Putu Adi Wira Adnyana (25) dan istrinya Komang Trina, tidak sanggup lagi menanggung biaya pengobatan balita itu, karena keterbatasan biaya yang dimiliki. Pasangan suami istri yang tinggal di Banjar Labak, Desa Anturan, Buleleng ini, mengaku memang selama ini hidup prihatin.

“Pekerjaan saya hanya cleaning service, sistem 5 hari kerja. Penghasilan ya pas-pasan sekedar cukup untuk menghidupi keluarga. Dengan adanya musibah yang dialami Davit, terus terang kami sangat kerepotan dan sampai seperti putus harapan, karena benar-benar tidak ada lagi biaya untuk melanjutkan pengobatan Davit di RSUD Singaraja. Kami tidak memiliki tanggungan BPJS Kesehatan,” ujar Putu Adi dengan suara memelas ketika dihubungi awak media Lentera Esai, pada Jumat (29/5/2020).

Bayangkan, lanjut Putu Adi, sejak dirawat di RSUD Singaraja pada tanggal 21 Mei 2020 lalu, ia harus pontang panting mencari hutang untuk menutupi biaya pengobatan. “Akhirnya Kamis (28/5/2020), terpaksa Davit saya ajak pulang paksa dari rumah sakit, karena benar-benar kami tidak memiliki biaya untuk meneruskan pengobatan. Kemarin itu, biaya yang harus kami tanggung sebesar Rp 7 juta lebih, itu dari hasil pinjaman,” ujarnya.

Mengenai kronologis musibah yang menimpa Davit, Putu Adi menuturkan bahwa pada tanggal 21 Mei 2020 siang, dirinya hendaknya membuat ‘godoh’ atau pisang goreng di halaman rumah, karena memang tempat tinggalnya tidak memiliki dapur.

Saat itu, Putu Adi meletakkan Davit di trotoar biar aman. Akan tetapi, di tengah kesibukannya membuat godoh, tiba-tiba Davit mendekat dan menarik-narik regulator tabung gas. Seketika Putu Adi terkesiap, khawatir tabung gas meledak.

Tanpa pikir panjang, ia buru-buru mau mengambil anaknya, hendak menjauhkan dari regulator. Akan tetapi, dikarenakan tindakannya terburu-buru, mengakibatkan wajan tempat menggoreng yang berisi minyak tersenggol lengannya. Wajan itu oleng, jatuh dan minyaknya muncrat mengenai tubuh Davit.

“Anak saya mengalami luka bakar di kepala, kedua kaki dan tangan. Saat kejadian, Davit langsung menjerit-jerit kesakitan. Saya panik dan langsung melarikan ke RSUD Singaraja. Tapi apa mau dikata, saya tidak sanggup meneruskan untuk mengobatkan anak saya sampai sembuh, saya tidak memiliki uang dan tidak tahu harus meminjam kemana lagi,” kata Putu Adi dengan suara menahan kesedihan.

Ia berharap agar ada bantuan pemerintah supaya anaknya dapat berobat lagi sampai sembuh. “Sakarang Davit masih suka menangis, karena lukanya memang belum sembuh. Saya harap anak saya ada perhatian agar dapat berobat sampai tuntas,” harapnya.

Sementara itu, Yayasan Sahabat Peduli Kasih yang diketuai Mangku Wijaya Dangin  memberikan perhatian ketika diketahui ada balita yang kondisinya mengenaskan karena tersiram minyak panas, sekaligus keluarganya kesulitan biaya pengobatan.

“Jika ada donatur yang berkenan berbagi, bisa mentransfer donasi, dan kemudian kami teruskan kepada keluarga balita bersangkutan. Atau jika ingin penjelasan bisa menghubungi Yayasan Sahabat Peduli Kasih dengan no telp: 0878.6096.5245. Semoga Hyang Widhi memberkati,” ujarnya. (LE-BL)

Lenteraesai.id