judul gambar
AdvertorialBadungHeadlinesNews

Gubernur Koster: Hitungan Kita, Semoga Awal Juni Covid-19 di Bali Berakhir

Kedonganan, LenteraEsai.id – Gubernur Bali Wayan Koster menekankan sikap optimisme mengenai penanganan Covid-19 di Bali. Masalahnya, Bali masuk kategori tertinggi secara nasional dalam hal penyebuhan pasien positif Covid-19.

Untuk persentase nasional saja hanya terhitung 16 persen pasien yang  sembuh, bahkan di seluruh dunia total angka persentase kesembuhannya 33 persen. Namun angka kesembuhan di Bali jauh lebih tinggi, yakni sebesar 65 persen.

Gubernur mengatakan hal itu ketika menghadiri dan secara simbolis menyerahkan bantuan bahan pokok sebagai bagian dari percepatan penanganan Covid-19 kepada para pemuka agama dan penglingsir Desa Adat Kedonganan, yang berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Adat Kedonganan, Kabupaten Badung, Sabtu (9/5/2020).

“Perkembangan Covid-19 terus saya pantau hari per hari, detik per detiknya di seluruh Bali. Kita belajar bagaimana mengelola dan menangani ini dengan baik. Hitungan kita, semoga awal Juni mendatang pandemik Covid-19 di Bali bisa berakhir,” ujar Gubernur Koster.

Gubernur melanjutkan, semenjak Covid-19 ini muncul di Bali, pertama ada satu orang positif  (10 Maret 2020, red). Hari itu juga Gubernur bersama Wakil Gubernur dan Sekda memutuskan untuk memberikan status siaga darurat untuk Bali.

Saat itu juga langsung dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Bali. Bahkan saat itu pemerintah pusat belum menentukan dan menyatakan Indonesia dalam status siaga darurat. Bali yang pertama kali menyatakan diri dalam status siaga, meskipun saat itu baru satu orang yang positif. Status tersebut diberlakukan ke seluruh Bali sehingga pasien yang positif bisa ditahan untuk tidak melaju dengan cepat, katanya.

“Tanggal 16 Maret 2020, saya juga membentuk Satgas Gotong Royong se-Provinsi Bali lewat surat keputusan bersama Provinsi Bali dan Majelis Desa Adat serta PHDI. Lagi-lagi ini yang pertama di Indonesia. Barulah tanggal 29 Maret pemerintah pusat membentuk Gugus Tugas Nasional dan nama Satgas provinsi yang lebih dahulu terbentuk menyesuaikan namanya menjadi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. Seterusnya, saya terus mengeluarkan kebijakan dan instruksi yang antara lain mengimbau untuk masyarakat bekerja dari rumah, melaksanakan protokol kesehatan, hingga menghindari kerumunan banyak orang,” ujarnya.

Menurut Gubernur Bali, sampai saat ini pun kebijakan-kebijakan terus disusun guna mempercepat penanganan Covid-19 di Bali, agar secepatnya warga terbebas dari pandemi ini.

“Kami terus berinovasi dalam upaya penanganan Covid-19 karena kondisi seperti ini belum ada yang pernah mengalami, tidak ada sekolahnya untuk belajar (menangani Covid-19, red). Negara-negara lain pun belum pernah ada yang mengalami pandemi seperti ini, semuanya baru belajar untuk menangani ini hari per hari,” kata Gubernur Bali.

Gubernur menegaskan, salah satunya yang paling penting adalah membuat kebijakan, instruksi hingga imbauan untuk mengatur warga agar dapat mencegah penularan semakin meluas. Sementara masyarakat dan juga lembaga desa adat di bawah, bertugas untuk melaksanakannya setiap instruksi itu dengan baik. “Semuanya adalah bagian dari cara kita untuk menghadapi Covid-19 ini,” ucapnya, menandaskan.

“Astungkara, SKB Pemprov Bali-MDA-PHDI tentang pembentukan Satgas Gotong Royong di seluruh Bali, sudah dilaksanakan dengan baik pada total 1.493 desa adat. Semuanya melaksanakan tugasnya dengan sangat baik, sangat tertib dan disiplin,” kata Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali.  (LE-BD1)

Lenteraesai.id