Denpasar, LenteraEsai.id – Jumlah pasien positif Covid-19 di Bali mengalami peningkatan 10 orang per hari Jumat tanggal 24 April 2020. Penambahan sebanyak itu terdiri dari 6 orang pekerja migran Indonesia (PMI) dan 4 orang transmisi lokal.
Dengan demikian, jumlah kumulatif pasien positif Virus Corona di Bali kini menjadi 177 orang.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra di Denpasar, Jumat (24/4/2020) petang menyebutkan, untuk pasien yang telah sembuh sejumlah 57 orang. Ini artinya bertambah 2 orang WNI, terdiri dari 1 orang PMI dan 1 orang non-PMI.
Sementara pasien yang meninggal dunia sejumlah tetap 4 orang. Dan pasien positif yang masih dalam perawatan (kasus aktif) di 12 rumah sakit serta dikarantina di Bapelkesmas dan Wisma Bima, terhitung 118 orang.
Dikatakan, angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh imported case, sedangkan untuk transmisi lokal sejumlah 36 orang. Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini.
Sebelumnya, Ketua Harian Gugus Tugas telah mengecek keberadaan Lab di RSPTN Udayana yang kesiapannya sudah 95 persen untuk dapat berfungsi sebagai Lab Covid-19. Selain itu, diharapkan laboratorium Fakultas Kedokteran Warmadewa juga dapat segera berfungsi, sehingga dari Lab RSUP Sanglah yang saat ini telah dapat melakukan metode PCR, dapat ditambah kapasitasnya dengan dibantu oleh rumah sakit ini.
“Dari sisi pintu masuk Bali, baik bandara maupun pelabuhan, pemerintah sudah melakukan upaya pencegahan yang sangat ketat terhadap PMI maupun penumpang yang datang dari daerah luar Bali. Langkah yang dilakukan pemerintah terkait pengawasan ketat di Bandara Ngurah Rai, adalah PMI maupun penumpang domestik yang berasal dari daerah terinfeksi maka dilakukan pengecekan suhu tubuh dan rapid tes.
Apabila hasil rapid tes di bandara menunjukan tanda positif, maka Pemprov Bali akan segera melakukan penanganan sesuai SOP yang berlaku,” ujarnya.
Dia melanjutkan, sedangkan jika hasil rapid tesnya negatif, maka yang bersangkutan akan dijemput oleh pemerintah kabupaten/kota guna dilakukan karantina yang sudah disiapkan di daerah-daerah sesuai dengan kebijakan mereka masing-masing. Namun pada masa 8 hari karantina (orang yang negatif ini) dilakukan tes swap dan hasilnya positif, maka akan diserahkan kembali kepada Pemprov Bali untuk dilakukan langkah perawatan.
“Selain di bandara, di Pelabuhan Gilimanuk juga diterapkan SOP yang sama, baik untuk rapid test maupun pengecekan suhu tubuh. Hingga saat ini belum ditemukan kasus positif yang masuk lewat pelabuhan. Apabila nanti ditemukan kasus positif, maka orang tersebut akan dikembalikan ke daerah asalnya,” kata Dewa Made Indra. (LE-DP1)