Gianyar, LenteraEsai.id – Pemerintah Kabupaten Gianyar mulai mendistribusikan paket sembako untuk membantu sebanyak 7.554 KK miskin di 70 desa dan kelurahan yang diketahui terkena dampak Covid 19.
Acara pendistribusian bantuan ke masing-masing desa yang digelar di GOR Kebo Iwa Gianyar pada Selasa (14/4) itu, disaksikan langsung oleh Bupati Gianyar Made Mahayastra, didampingi Wakil Bupati AA Gde Mayun, Sekdakab Gianyar Made Wisnu Wijaya, Kajari Gianyar Agung Mardiwibowo, Kapolres Gianyar AKBP I Dewa Made Adnyana, Dandim 1616/Gianyar Letkol Inf Frandi Sibo, Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Ny Surya Adnyani Mahyastra, dan beberapa anggota DPRD Gianyar.
Pada kesempatan itu, Bupati Mahayastra mengatakan, Pemkab Gianyar saat ini telah menyiapkan 7.554 paket sembako untuk masyarakat yang membutuhkan akibat terdampak pandemi Covid -19. Paket terdiri atas beras sebanyak 25 kilogram, mie instan satu dus dan telur satu krat.
“Tak dipungkiri pandemik ini berdampak besar pada menurunnya perputaran ekonomi masyarakat, dan bantuan paket sembako ini merupakan salah satu bentuk pengamanan sosial untuk masyarakat yang terdampak langsung oleh pandemik Covid-19,” ujar Bupati Mahayastra.
Bupati menjelaskan, masyarakat kurang mampu di daerahnya yang menjadi prioritas mendapat bantuan dari pemerintah, karena mereka tidak mempunyai penghasilan yang tetap. Sedangkan untuk pekerja harian seperti buruh, karyawan hotel dan lain-lain, berdasarkan kajian yang telah dilakukan, mereka ini baru satu bulan berhenti bekerja. Logikanya, menurut Bupati Mahayastra, mereka masih punya tabungan, masih bisa bertahan untuk satu atau dua bulan ke depan.
Namun demikian, lanjutnya, kalau nanti sudah saatnya dan setelah kalkulasi anggaran, mereka itu juga harus dibantu. Untuk itu, saat ini pihaknya telah menyiapkan dua tim guna melakukan pendataan, yaitu tim Dasa Wisma seperti yang diarahkan oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali, dan satu lagi tim yang ‘dikomandani’ oleh Sekda Gianyar.
“Yang paling penting di sini adalah data, dan berdasarkan data kita bergerak. Sebagus apapun kebijakannya jika tidak didukung oleh data yang akurat, bisa-bisa nanti menimbulkan kekacauan di tengah warga,” kata Bupati Mahayastra, menjelaskan.
Menurut Bupati Mahayastra, saat ini pendistribusian paket sembako berdasarkan data yang ada. Di mana beberapa waktu lalu Pemkab Gianyar telah mendata jumlah KK miskin yang dilakukan oleh masing-masing OPD di lingkungan Pemkab Gianyar.
Namun data tersebut dipastikan terus mengalami perubahan, terkait adanya peningkatan taraf hidup, sehingga statusnya berubah, ataupun sebaliknya penurunan taraf hidup. Data inilah yang dijadikan dasar saat ini untuk mendistribusikan bantuan paket sembako, yang diserahkan oleh masing-masing OPD pada KK miskin di desa-desa binaan mereka, ujarnya.
Terkait dengan akan datang lagi sejumlah pekerja migran Indonesia dari luar negeri ke Kabupaten Gianyar, Bupati Mahayastra mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan segala sesuatunya, termasuk lokasi atau tempat karantina bagi mereka. (LE-GN1)