Gianyar, LenteraEsai.id – Rencana untuk menggelar Karya Padudusan Alit di Pura Bukit Bitera, Kabupaten Ginyar pada 7 April 2020 mendatang, akhirnya dibatalkan. Pembatalan ini dilakukan sesuai kesepakatan pangemong Pura Dhang Khayangan Bukit Bitera pada saat paruman pengemong yang menghadirkan unsur pimpinan kelurahan pada Sabtu (28/3/2020) malam.
Awalnya rencana Karya Padudusan Alit di Pura Bukit Bitera diputuskan nyejer selama delapan hari, di mana pada saat karya tersebut semua pengayah secara gerubyugan atau bersama-sama dilibatkan dalam upacara ini. Namun melihat situasi berkenaan dengan merebaknya pandemi Covid-19, akhirnya pengemong memberikan kebijakan untuk membatalkan karya tersebut.
“Kami sepakat menarik keputusan sebelumnya. Kami komitmen garis lurus melaksanakan arahan dan tuntunan Lurah Bitera, sesuai dengan tuntunan petunjuk pemerintah kecamatan, kabupaten dan provinsi. Yakni mengurangi penggerakan massa, agar hal-hal yang tidak diinginkan bisa tercegah seperti penularan wabah virus Covid-19 di jagat Bali, khususnya di Desa/Kelurahan Bitera,” ujar Kelian Pengemong Pura Bukit, Wayan Mendra didampingi sekretarisnya, I Made Ruda.
Atas penarikan itu, lantas diputuskan untuk tetap melaksanakan upacara namun hanya upacara kecil dan berlangsung satu hari. Karena yang terlibat pun dipastikan terbatas, hanya prajuru, koordinator serathi banten dan itupun diharapkan tetap mengambil jarak satu sama lainnya.
“Sementara krama tidak perlu ke pura dan cukup ngaturang sesajen dari rumah. Rangkaian upacara akan kami sampaikan melalui pengeras suara. Dan tirta pemuput karya diantar prajuru atau petugas ke masing-masing rumah warga,” ujarnya.
Pada kesempataan itu, pihaknya tidak lupa menyampaikan apresisasinya kepada jajaran Kelurahan Bitera, terutamanya bapak-bapak yang sejak awal menggagas langkah antisiatif ini. Diakui, setiap Puja Wali di Pura Bukit Bitera yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali, selalu bertongkat pada dresta. Di mana saat Purnama kapat pelaksanaanya upacara kecil dan berlangsung selama tiga hari. Dan Setiap Purnama Kedasa, sebagaimana Wali yang akan digelar sekarang ini dilaksanakan lebih tinggi dan sebelumnnya direncakaan karya paduduan Alit. “Namun Karena situasinya seperti ini, kami wajib mengikuti imbauan pemerintah untuk keselamatan bersama. Proses ngayah persiapan yang sudah berlangsung pun kami hentikan, “ tambahnya.
Sementara Lurah Bitera, Gede Bagiada, menyampaikan terima kasih kepada kelian dan seluruh Pengemong Pura Bukit yang telah mengikuti dan petunjuk dari pemerintah. Ini dikarenakan pemerintah pada dasarnya ingin agar masyarakatnya sehat dan terhindar dari wabah virus Covid-19. “Pemerintah sudah melakukan kajian yang terukur untuk tindak lanjut dari virus Covid-19 ini, untuk itu mari kita patuhi bersama pesan dari guru wisesa (pemerintah), untuk keselamatan dan kesehatan kita semua. Jangan bengkung!! Dengan mengikuti arahan pemerintah, sudah menjalani swadharma agama dan negara dengan baik,” pesan Bagiada yang mantan PJ Perbekel Lebih ini. (LE-GN5)