Denpasar, LenteraEsai.id – Legenda makhluk gaib ‘Geregek Tunggek’ sudah lama beredar di kalangan masyarakat Bali. Geregek Tunggek dikisahkan sebagai makhluk gaib penjaga tapal perbatasan wilayah, yang berwujud wanita dengan rambut panjang terurai, berbaju putih dan punggungnya bolong.
Kalau di daerah lain, Geregek Tunggek ini disebut sebagai Kuntilanak atau Sundel Bolong, yang sering dikisahkan dalam berbagai versi di berbagai film horor Tanah Air. Makhluk ini memiliki karakter suka menggoda atau menjahili pria yang ‘hidung belang’.
Pada perhelatan hari raya Nyepi yang jatuh pada 25 Maret 2020, makhluk Geregek Tunggek ditampilkan oleh ST Yowana Mandala, Banjar Tegal Sari, Kelurahan Dangin Puri, Kota Denpasar.
Tampilan dalam bentuk ogoh-ogoh yang dimaksudkan untuk membangkitkan aura magis dari makhluk astral tersebut, sengaja dibuat dalam wujud seram seperti mata melotot, gigi rangap menyeringai lancip dan rambut acak-acakan.
Tampilan seperti itu tentu sangat jauh berbeda dengan yang dikisahkan para tetua dahulu, di mana Geregek Tunggek atau juga ada yang menyebut Reregek, adalah wanita cantik dengan rambut lurus terurai panjang hitam mengkilap.
Hanya saja, wanita cantik tersebut di bagian punggungnya dikisakan bolong dengan organ bagian dalam tubuh yang tampak transparan serta terkesan busuk dengan memancarkan bau amis.
Salah seorang warga Denpasar Timur, Pande Setat mengatakan, pada masa kecil di kampung Rendang-Karangasem, dirinya sering diceritakan oleh orang-orang tua soal penampakan Geregek Tunggek. “Suka terlihat di pohon jaka, terutama di pinggir tebing kampung kalau habis Sandikala. Geregek Tunggek sering kelihatan kalau mendekati malam Kajeng Kliwon,” ujarnya, Jumat (20/3/2020).
Menurutnya, ada kisah dahulu seorang warga yang terbilang beruntung ketika bertemu Geregek Tunggek. “Warga bersangkutan memberanikan diri berkomunikasi dan menjalin asmara dengan Geregek Tunggek, akhirnya malah dikasih barang bertuah, semacam batu yang dapat berguna untuk kekebalan tubuh dan keberuntungan lainnya,” kata dia.
Seiring perkembangan zaman, di mana banyak pepohonan tua ditebangi dan kampung sudah terang benderang oleh nyala lampu listrik, akhirnya wujud Geregek Tunggek tidak pernah dikabarkan mencuat lagi. Kini hanya tinggal cerita masa lalu belaka. (LE-DP)