Jakarta, LenteraEsai.id – Keprihatinan atas semakin meluasnya wabah Novel Coronavirus (Covid-19) yang pertama kali dilaporkan terjadi di Wuhan, Tiongkok, menjadi atensi dunia yang ditangani oleh WHO dengan menjalin komunikasi mengenai standar-standar penanganan serta pencegahannya kepada seluruh negara di dunia saat ini.
Mewabahnya virus tersebut telah menimbulkan dampak yang luar biasa hampir di seluruh sektor. Karenanya, baik negara yang sudah dinyatakan terdampak maupun yang belum, ditekankan untuk bersama-sama melakukan upaya terbaik bagi keselamatan serta kesehatan warganya melalui kebijakan-kebijakan dan langkah-langkah antisipatif agar tidak semakin menimbulkan keresahan di masyarakat secara global.
Di Indonesia, TNI & Polri hadir untuk memberikan perlindungan serta kepastian hukum agar situasi dapat terkendali serta berjalan dengan tahapan yang telah disinergikan pada kesepahaman bersama pada institusi lintas kementerian serta pihak-pihak terkait.
Ketua Umum IMO-Indonesia Yakub Ismail mengatakan hal itu ketika diwancarai awak media massa terkait Covid-19, di Jakarta, Jumat (06/03/20).
Yakub mengatakan, sejak ratusan WNI diboyong dari Wuhan awal Februari 2020 untuk kemudian dilakukan observasi selama 14 hari di Pulau Natuna, sejak itu juga pemerintah telah menempatkan skala prioritas bagi penanganan virus Covid-19.
Pemerintah terus melakukan komunikasi secara berjenjang untuk tetap dapat memperhatikan mekanisme pemulangan WNI lainnya di beberapa belahan dunia. Pemerintah juga memastikan kasus virus corona ini benar-benar sudah dipersiapkan penangannya, ujar Yakub.
Ia menyebutkan, lebih dari 100 rumah sakit di Indonesia yang telah siap dengan ruang isolasi mengenai virus corona dengan standar isolasi yang baik dan dilengkapi dengan peralatan yang memadai sesuai dengan standar internasional.
Mengenai dampak yang ditimbulkan, Yakub mengatakan, selain sektor rill, industri pariwisata Nusantara menjadi salah satu sektor yang cukup terdampak atas wabah virus tersebut. Adapun kebijakan pemerintah terkait stimulus sektor pariwisata yang ditujukan untuk wisatawan mancanegara, baru akan dilakukan menunggu hingga wabah Covid-19 mereda dan suasana kembali kondusif.
Yang sementara akan lebih memfokuskan program pada penanganan wisman yang masuk ke destinasi Indonesia saat dimulainya periode penyebaran virus dimaksud, menambah peningkatan kualitas destinasi pariwisata melalui environment sustainability, health and hygiene, dan safety and security.
Kondisi tersebut tentu saja menjadi keprihatinan banyak pihak termasuk IMO-Indonesia (Organisasi badan usaha media online), yang tergerak untuk dapat berperan aktif secara nyata dalam membantu industri pariwisata Nusantara melalui berbagai pemberitaan sehat, positif dan berimbang sebagai informasi terdepan kepada publik dari berbagai narasumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
IMO-Indonesia melalui dewan pimpinan pusat dan wilayah membuka ruang bagi industri pariwisata Nusantara secara berjenjang untuk dapat bersinergi dalam melakukan berbagai pemberitaan terkait destinasi wisata yang ada, serta program wisatanya. Agar kiranya hal terebut dapat menjadi nilai tambah dalam mendongkrak pariwisata Nusantara, katanya.
IMO-Indonesia juga mendorong sektor pariwisata untuk tetap optimis dengan mempersiapkan strategi-strategi baru pascaperubahan situasi yang lebih baik nanti. Bahwasanya selain penanganan dan pencegahan Covid-19, pemerintah juga menyadari betapa pentingnya menjaga keberlangsungan perekonomian tanah air, ujar Yakub. (LE-JK)