Pemkab Gianyar Totalitas Turunkan Angka Kemiskinan

Gianyar, LenteraEsai.id – Sehubungan dengan masih adanya warga yang tergolong kurang mampu secara ekonomi, Pemkab Gianyar, Bali, kini secara totalitas berupaya menurunkan angka kemiskinan di daerah yang berjuluk gudang seni itu.

Di Kelurahan Ubud, misalnya, ternyata masih dijumpai warga yang kurang mampu, padahal daerah tersebut selama ini dikenal dengan kampung turis yang ‘bermandi’ dolar. Celakanya lagi, penduduk yang masih berada di bawah garis kemiskinan, sebagian besar adalah warga lanjut usia (lansia).

Bacaan Lainnya

Melihat kenyataan itu, pemerintah di gudang seni melalui Bagian Umum Pemkab Gianyar, turun ke lapangan untuk mengulurkan bantuan sosial kepada penduduk kurang mampu di Kelurahan Ubud. Bantuan diserahkan serangkaian perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Kepala Bagian Umum Pemkab Gianyar I Gusti Bagus Adi Wicaksana Widhya Utama di lokasi penyerahan bantuan, Kamis (27/2) mengatakan, penyerahan bantuan yang dilakukan jajarannya kali ini, adalah rangkaian dari program Bupati Gianyar I Made Mahayastra dalam upaya mengentaskan kemiskinan.

Ia menyebutkan bahwa pihaknya di Bagian Umum Pemkab Gianyar mendapat tugas membina warga miskin di Kelurahan Ubud. “Ini program Bapak Bupati Gianyar, agar seluruh OPD memberikan pendampingan hingga pembinaan warga miskin. Dengan harapan, kemiskinan di Gianyar nantinya menjadi nol, ” ujar pejabat yang akrab disapa Ngurah Bem.

Berkaitan dengan tugas tersebut, lanjut Ngurah Bem, pihaknya sudah mendata puluhan warga miskin di Kelurahan Ubud. Awalnya, Bagian Umum Pemkab Gianyar mendata 35 warga miskin, namun setelah verifikasi pada Kamis, 27 Februari 2020, tercatat 29 warga yang memenuhi kriteria sebagai warga miskin.

Salah satu warga miskin itu ialah Ni Ketut Wiarti. Wanita ini tidak hanya miskin, tetapi juga hidup sebatang kara. “Dan setelah ditelusuri secara lebih seksama, ternyata tidak hanya Ni Ketut Wiarti, namun ada tiga orang yang lain, yang juga lansia hidup miskin sebatang kara,” ujarnya, mengungkapkan.

Ni Ketut Wiarti, penduduk Banjar Tegallantang, Kelurahan Ubud, tinggal sebatang kara setelah suaminya, I Wayan Lipet, meninggal dunia sekitar enam bulan lalu. Sementara anak perempuannya Ni Wayan Yanis Wati, sudah menikah ke Buleleng. “Sekarang Ni Ketut Warti memang tidak punya siapa lagi, hanya kami kerabatnya yang tinggal di sini,” ujar Komang Arisanti, kerabat Ni Ketut Wiarti.

Ni Ketut Wiarti tinggal dalam satu petak rumah yang merupakan bantuan pemerintah beberapa tahun lalu. Di areal rumah itu juga terdapat dapur bangunan lama bertembok popolan tanah. Bagian atas dapur ditutup dengan atap ‘serombotan’, yakni campur-campur antara potongan seng, jerami, anyaman daun kelapa (kelabang) dan sebitan triplek bekas.

Keseharianya Ni Ketut Wiarti hanya berkeliling dari rumah ke rumah, membantu tetangga mengerjakan berbagai hal, mulai dari menyapu, setrika, cuci pakaian dan lain-lain, guna mendapat sejumlah upah. “Ya.. dari pagi hingga sore hari Ibu Wiarti bantu-bantu di tetangga,” ujar Arisanti, menambahkan.

Kepala Bagian Umum Pemkab Gianyar menyebutkan, Pemkab Gianyar dipastikan akan rutin memberikan bantuan kepada warga miskin yang sudah terdata. Khusus untuk Hari Raya Galungan dan Kuningan ini, pihaknya menjalankan perintah Bupati Gianyar untuk berbagi kepada warga miskin.

“Kami memberikan bantuan daging babi, serangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan kepada 32 warga miskin di Kelurahan Ubud, serta memberikan perhatian kepada warga miskin lewat kartu ucapan, untuk mengingatkan mereka bahwa pemerintah dalam hal ini bupati hadir membantu agar mereka kaluar dari garis kemiskinan, ” katanya.

Ngurah Bem menambahkan, tidak hanya pemerintah, pihaknya juga berupaya menjaring pihak swasta, dalam hal ini pemilik hotel dan restorant di Ubud untuk dapat membantu warga keluar dari garis kemiskinan.

Sementara ini, ia memastikan sudah ada sejumlah pengusaha yang siap membantu program Bupati Gianyar dalam upaya pembinaan dan pendampingan warga miskin. Sejalan dengan itu, Ngurah Bem mengharapkan seluruh pemilik akomodasi dapat turut serta ambil bagian dalam memberi perhatian terhadap warga yang masih berada di dalam garis kemiskinan. (LE-GA)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *