Bulan Bahasa Ajegkan Budaya dan Sastra Bali di Gianyar

Gianyar, LenteraEsai.id – Kegiatan Bulan Bahasa Bali 2020 yang diselenggarakan Pemkab Gianyar diisi dengan berbagai lomba. Bulan Bahasa Bali yang dibuka oleh Asisten 1 Setda Kabupaten Gianyar I Wayan Suardana, diawali dengan lomba nyurat aksara Bali tingkat SD se-Kabupaten Gianyar, di Wantilan Pura Samuantiga Desa Bedulu, Blahbatuh, Jumat (14/2).

Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9393 tanggal 19 Oktober tahun 2019 tentang penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali di Kabupaten/Kota, ditetapkan Bulan Bahasa ini dilaksanakan setiap bulan Februari di masing-masing daerah di Bali, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, desa adat, sampai ke lembaga pendidikan, swasta maupun masyarakat. Pada tahun 2020 ini, Bulan Bahasa Bali mengambil tema ‘Melalui Bulan Bahasa Bali Menuju Atma Kertih’.

Bacaan Lainnya

Menurut Asisten Wayan Suardana saat membacakan sambutan Bupati Gianyar, mengatakan bahasa dan budaya Bali merupakan satu kesatuan yang sangat lekat. Bali dikenal di manca negara karena akar dan budayanya yang tak lepas dari bahasa, sastra dan aksara Bali. “Bahasa dan sastra merupakan warisan leluhur yang harus kita jaga agar tetap ajeg dan lestari,” kata Wayan Suardana.

Sementara itu Kadisbud Gianyar, I Ketut Mudana, SH.MBA mengatakan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali didasari oleh Peraturan Daerah Bali nomor 1 tahun 2018 dan dipertegas dengan Peraturan Gubernur Bali nomor 80 tahun 2018 tentang perlindungan dan penggunaan bahasa, aksara dan sastra Bali serta penyelenggaraan bulan bahasa.

Tahun ini menurut Mudana bulan bahasa diisi dengan serangkaian kegiatan lomba seperti lomba Nyurat Aksara Bali tingkat SD se-Kabupaten Gianyar, lomba ngetik Aksara Bali di komputer dan mapidarta tingkat SMP se-Kab. Gianyar, lomba ngrupak tingkat SMP, lomba ngwacen Aksara Bali di lontar yang diikuti oleh perwakilan tiap-tiap kecamatan, lomba mesatwa Bali yang diikuti oleh PKK dan lomba pidarta bendesa adat yang diikuti oleh masing-masing kecamatan.

Untuk lomba nyurat Aksara Bali tingkat SD diikuti sekitar 300 siswa SD baik negeri maupun swasta se Kab. Gianyar. Mudana juga menambahkan, terkait bulan bahasa, dalam rangka penguatan lembaga adat di Kabupaten Gianyar dimana  salah satunya adalah mencintai bahasa Bali, kesusastraan Aksara Bali. 

Ini mengacu pada undang-undang pemajuan kebudayaan yang ada 4 pilar yaitu pelestarian, pembinaan, pemanfaatan dan pengembangan. Sekarang kita mengacu pada pelestarian, karena selama ini masyarakat khususnya anak-anak dalam bebanjaran agak jarang melaksanakan parikrama berbahasa Bali alus tingkat madya dan agung.

“Bulan bahasa ini kita adakan beberapa lomba, harapannya dengan lomba ini masyarakat di banjar adat masing- masing bisa terinspirasi untuk melakukan kegiatan di masing-masing banjar,” pungkas Mudana. (LE – GN1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *