judul gambar
Denpasar

Kwarda Bali Segera Bangun Pengelolaan Sampah Berbasis ‘Go Green’

Denpasar, LenteraEsai.id – Disadari bersama memang susah dan sebuah kerja keras untuk dapat mengubah paradigma kelola sampah, baik oleh pihak pemerintah maupun masyarakat.

Berdasarkan itu, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali memiliki rencana membangun tempat pengelolaan sampah di Bumi Perkemahan Margarana, Kabupaten Tabanan.

Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali I Made Rentin di Denpasar, Rabu (15/1), menyatakan menyambut baik pemaparan dari pihak PT Xaviera Global Synergy dan Yayasan Bali Wastu Lestari yang menyinggung tentang upaya pengelolaan sampah.

“Pada prinsipnya kami akan membangun tempat pengelolaan sampah di Bumi Perkemahan Margarana dengan berbasis ‘Go Green’,” ucapnya.

Sejalan dengan itu, lanjut Made Rentin, pihaknya akan terus memberikan edukasi kepada adik-adik Pramuka untuk selalu mampu mendukung visi Pemprov Bali yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang antara lain berisikan ‘cinta alam’, yaitu melestarikan dan menjaga lingkungan dengan pengelolaaan sampah yang baik dan terarah.

Wilda Yanti selaku CEO PT Xaviera Global Synergy mengatakan, pepatah lama menyebutkan, jika menebar kebaikan akan menghasilkan kebaikan pula. “Mengingat itu, kita harus saling berlomba menebar kebaikan,” ucapnya.

Mengenai program peduli lingkungan, kata Wilda Yanti, Pramuka dapat menjadi pioner pengelolaan sampah secara tuntas dengan berbagai inovasi. Salah satunya, mengembangkan pusat edukasi pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Wanita asal Sijunjung, Sumatera Barat itu menyebutkan, kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan, antara lain karena kurangnya edukasi tentang sampah.

“Banyak warga yang belum mengetahui apa itu sampah, apa itu pengelolaan sampah. Dan apa penyebab sampah menumpuk lalu apa akibatnya, ” kata Winda dengan menambahkan bahwa sampah itu sesungguhnya banyak sekali macam dan jenisnya. Demikian pula dengan bentuk dan cara penguraiannya.

Sebagai contoh, jenis sampah terbagi menjadi dua. Pertama, sampah padat (anorganik). Sampah ini terdiri atas bahan-bahan anorganik seperti logam, plastik, kaca, karet, dan kaleng. Mengapa disebut sampah anorganik, karena jenis sampah ini sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme yang ada di dalam tanah.

Kedua sampah basar (organik), adalah sampah yang terdiri atas bahan-bahan organik, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, sisa makanan, dedaunan dan lain-lain. Mengapa disebut sampah organik, karena sampah ini mudah diuraikan, tidak tahan lama atau cepat membusuk, ujarnya.

“Mungkin masih banyak dari kita yang sekiranya telah mengetahui tentang jenis sampah, namun tidak mengerti cara pengelolaannya dengan cara yang bertanggung jawab. Sehingga edukasi itulah yang harus diangkat dan didorong terlebih dahulu pada benak dan pemikiran manusia sehingga setelah mereka paham dan mengerti, otomatis mereka akan sadar tentang kesalahan yang mereka lakukan dan berniat untuk mengubah kebiasaan yang berdampak pada pengelolaan sampah tersebut.

Edukasi ini sangatlah penting dan harus tetap berjalan agar dapat menghambat dampak besar yang terjadi apabila masih banyak dari warga yang tidak tahu cara pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

Sedangkan Ketua Yayasan Bali Wastu Lestari Ni Wayan Riawati mengatakan, banyak masyarakat yang bingung apa yang bisa dilakukan untuk menyikapi masalah sampah.

Bank sampah hadir sebagai bentuk pengelolaan sampah berbasis masyarakat, yang merupakan sarana efektif untuk mendorong proses mengolah sampah dan memfasilitasi proses daur ulang.

Menurutnya keberadaan bank sampah yang saat ini ada di Bali belum cukup untuk mengakomodasi sampah yang dihasilkan oleh penduduk di Bali. “Maka dengan itulah kami hadir akan menggandeng Gerakan Pramuka Bali untuk bersama – sama mengedukasi masyarakat. Serta menuju Indonesia Bersih Sampah,” ujarnya.

Acara pertemuan dihadiri pula Waka Kehumasan, Data dan Informatika Bagus Parta Wijaya, Sekretaris Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali Nyoman Aryawan dan Urusan Informatika Rudianto. (LE-DP)

Comment

Comment here

Lenteraesai.id