judul gambar
AdvertorialBadungHeadlines

Sinergi dengan PIDHI dan FKH Unud, BKOW Bali Sosialisasikan Bahaya dan Cara Pencegahan Penularan Virus Rabies

Badung, LenteraEsai.id – Dalam rangka menseleraskan program Pemerintah Provinsi Bali dengan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali dan GOW di kabupaten, Ketua BKOW Provinsi Bali Ny Tjok Putri Hariyani Ardhana Sukawati melakukan sosialisasi bahaya rabies bagi keselamatan dan kesehatan bersama, mengingat hal tersebut merupakan prioritas utama yang harus dijaga untuk mewujudkan kesehatan yang berkualitas.

“Seperti yang kita ketahui bahwa rabies merupakan virus menular melalui gigitan hewan berdarah panas yang bisa fatal bila menyerang manusia (zoonosis). Hewan tersebut tidak hanya anjing, kucing dan kera, tetapi juga bisa sapi dan kelelawar, sehingga perlu kepedulian bersama untuk mencegah penyebarluasan virus rabies tersebut, ” kata Ketua Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali, Ny Tjok Putri Hariyani Ardhana Sukawati saat sosialisasi bahaya rabies dan pencegahannya, di Kantor Desa Sibangkaja, Kabupaten Badung, Kamis (2/3/2023).

Sosialisasi dilakukan bekerja sama dengan FKH Unud dan Persatuan Istri Dokter Hewan Indonesia (PIDHI) Provinsi Bali yang adalah organisasi wanita yang mewadahi istri-istri dokter hewan, istri-istri sarjana kedokteran hewan, dokter hewan wanita, dan sarjana kedokteran hewan wanita. Giat tersebut dihadiri para kader PKK Desa Sibangkaja.

Sosialisasdi menghadirkan narasumber I Nyoman Suartha seorang Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana (FKH Unud) yang membawakan materi tentang ‘Rabies, pencegahan dan penanggulangannya’.

Ia mengatakan, untuk melindungi hewan peliharaan (terutama anjing dan kucing) agar tidak membahayakan warga sekitar, penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran melakukan vaksinasi bagi anjing dan kucing kepada petugas dari dinas peternakan. Karena vaksinasi akan melindungi hewan dari penyakit rabies dan memutus mata rantai penularan virus rabies tersebut.

Selain itu, semua pihak juga harus waspada terhadap anjing gila yang air liurnya mengandung rabies, karena pada umumnya anjing-anjing tersebut akan takut kepada sinar matahari dan memilih berkeliaran pada malam atau subuh. Bahkan hal yang paling perlu diwaspadai adalah saat warga bepergian ke pasar pada subuh hari.

Apabila ada anjing yang mendekati, kata Dekan, perlu diketahui bahwa itulah anjing gila yang menyasar kaki untuk digigit dan menularkan rabies. “Apabila ada dari kita yang terlanjur digigit anjing, maka segeralah cuci dengan sabun, karena virus rabies itu betsifat labil, dan mudah rusak dengan sabut dan alkohol 70% serta cepat menguap dalam suhu 60 derajat celsius. Selain itu penting bagi kita lanjut mencari penanganan medis karena virus rabies akan mengalami inkubasi minimal 7 hari dan bisa mencapai hitungan bulan bahkan tahun,” ujarnya.

Anjing-anjing yang menularkan rabies memiliki tiga fase, yakni
1. Fase furious (galak) rabies memiliki ciri sebagai berikut, dia tidak tenang, nervous, agresif, kehilangan rasa takut pada manusia, menggigit apa saja, hipersalivasi dan bereaksi yang berlebihan.

2. Fase paralisis adalah fase di mana mereka akan memilih bersembunyi dari keramaian, takut sinar dan hanya keluar mencari makan saat matahari sudah tenggelam.

3. Fase dumb (bodoh) adalah saat si anjing gila itu mengalami kejang dan kemudian mati.

Dijelaskan juga bahwa nampak beberapa gejala orang yang kena rabies, antara lain kesemutan di bagian tubuh yang digigit, keluar air liur yang banyak, takut air, takut cahaya, mudah merasa terganggu oleh suara, gerakan bola mata yang ‘aneh’ dan tidak fokus, kejang-kejang, mengalami gejala syaraf yang lain dan kemudian meninggal dunia.

Kepala Desa Sibangkaja, Ni Nyoman Rai Sudani mengatakan bahwa di desanya sudah melakukan penanganan rabies sejak tahun 2016 silam. Selain sosialisasi pihaknya juga melakukan penanganan rabies di lapangan dengan melibatkan petugas dari dinas peternakan kabupaten. Hal ini dilakukannya mengingat warga Desa Sibangkaja sangat menjaga keamanan dan kenyamanan semua pihak. (LE-001)

Lenteraesai.id