judul gambar
AdvertorialDenpasarHeadlines

Sekjen PDIP Nilai Gubernur Bali Mampu Perhatikan Kebudayaan Sesuai Semangat Bung Karno

Denpasar, LenteraEsai.id – Gubernur Bali Wayan Koster mendapatkan apresiasi dari Sekjen PDI Perjuangan Dr Ir Hasto Kristiyanto MM IPU karena perhatiannya yang totalitas terhadap kebudayaan Bali, yang sejalan dengan semangat Bung Karno untuk mewujudkan Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan.

Apresiasi tersebut disampaikan oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menyampaikan Orasi Ilmiah bertema ‘Teguh Indonesia Berkepribadian’ pada acara Wisuda Sarjana Terapan, Magister dan Doktor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar XXIX serta Pembukaan Festival Nasional Bali Sangga Dwipantara III, sekaligus Peresmian Interior Auditorium Citta Kelangen di lantai III Gedung ISI Denpasar, Selasa (Anggara Kliwon, Tambir) 28 Februari 2023.

Dalam sambutannya, Sekjen PDI Perjuangan menyampaikan salam dari Megawati Soekarnoputri kepada para wisudawan di ISI Denpasar, sekaligus memberikan apresiasi kepada ISI Denpasar yang telah menganugerahi penghargaan Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha kepada Presiden ke-5 Republik Indonesia Prof Dr (HC) Megawati Soekarnoputri pada 28 Juli 2022 lalu.

Pada kesempatan itu, Hasto Kristiyanto juga mengapresiasi Gubernur Bali Wayan Koster. “Gubernur Bali Wayan Koster adalah kebangaan kita semua, karena perhatiannya terhadap kebudayaan. Kemarin baru saja mendapatkan penghargaan dari TV One, karena perhatiannya terhadap kebudayaan. Jadi hal ini merupakan semangat Bung Karno untuk mewujudkan Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan,” ujarnya, menandaskan.

Saat berorasi ilmiah, Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa dirinya begitu mencintai Bali dan banyak belajar tentang spiritualitas di sini. “Bagi saya pribadi, Bali menghadirkan dirinya sebagai manifestasi sempurna negeri spiritual. Kalau naik gunung di Pura Lempuyang mungkin saya sudah hampir 14 kali. Gunung Sang Hyang sudah 9 kali, Gunung Agung sampai puncak sekali, dan hampir begitu banyak pura saya datangi di Bali, bahkan setiap malam tahun baru sejak saya dipercaya menjadi Sekjen PDI Perjuangan dan saat Bulan Bung Karno, saya selalu berdoa menggali dan menemukan nilai-nilai spiritualitas yang luar biasa di Bali,” katanya, penuh semangat.

Sehubungan dengan itu, lanjut dia, setiap berada di Bali selalu menemukan suasana berbeda dan ini menjadi bukti perpaduan spiritualitas yang hidup dan membumi dengan kebudayaan, dan keindahan alam rayanya. Bali juga menjadi titik temu peradaban dunia. Meskipun Bali tiada henti dibanjiri arus modernitas yang begitu hebat dari seluruh dunia, namun Bali selalu kokoh pada identitas kulturalnya.

Dalam sejarah, kata Hasto Kristiyanto, ketika Indonesia menghadapi masa genting akibat perang dingin, berbagai ancaman ditunjukkan kepada Bung Karno, sebab pemikiran geopolitik beliau mampu membangun kepemimpinan Indonesia atas Asia Afrika dan Amerika Latin, dan hal tersebut sangat mengkhawatirkan kaum Neo Kolonialisme-Imprealisme saat itu. Dalam periode itu, Bung Karno memperkenalkan konsep Trisakti, salah satu di antaranya adalah bagaimana mewujudkan Indonesia yang
berkepribadian dalam kebudayaan.

“Karena itulah, ketika tadi Pak Gubernur mengatakan, bagaimana ISI ini dibangun oleh campur tangan pemerintah dengan komitmen Pak Gubernur, dan nanti beliau akan membangun Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, tentu saja ketika Pusat Kebudayaan Bali itu sudah dibangun, diharapkan gedung kebudayaan yang di sini (Taman Werdhi Budaya Art Center) dapat dihibahkan ke ISI Bali,” ujarnya, diasambut tepuk tangan hadirin.

Mengakhiri orasinya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berpesan kepada para lulusan atau wisudawan ISI Denpasar agar terus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai penopang berkembangnya kebudayaan nasional yang berkemajuan, namun tetap kokoh pada identitas kebudayaan bangsa. “Teruslah perkuat riset dan inovasi dari kebudayaan Bali, karena jika digali secara mendalam, ini akan menjadi sumber pengetahuan yang khas untuk Indonesia dan sangat penting bagi desain kebijakan masa depan. Gelorakan kebudayaan, mari bangun kepemimpinan Indonesia di dunia pada bidang kebudayaan,” katanya dengan nada penuh semangat dan mengelora.

Sementara Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya mengucapkan selamat dan sukses kepada ISI Denpasar atas diselenggarakannya Wisuda XXIX ISI Denpasar yang dirangkai dengan Festival Bali Sangga Dwipantara III tahun 2023. Semoga lembaga kebanggaan masyarakat Bali ini selalu jaya dalam mengemban misi penguatan dan pemajuan seni-budaya Nusantara,
khususnya Bali.

Wisuda adalah sebuah ritual yang sangat penting, sebagai kulminasi pencapaian perguruan tinggi dalam menjalankan salah satu tugas pokoknya, yaitu memberi layanan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Wisuda menjadi mimbar publik yang terhormat bagi perguruan tinggi untuk menunjukkan sekaligus menyampaikan segala prestasi, dedikasi sosial kemasyarakatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan kepada publik luas.

ISI Denpasar telah menetapkan haluan pengembangan keilmuan yang strategis, berorientasi pada pembelajaran seni dan desain berbasis tradisi, kearifan lokal, dan pemajuan seni budaya Bali-Nusantara. Karya cipta seni yang dihasilkan lulusan ISI Denpasar juga selalu mewarnai perhelatan seni budaya dalam berbagai even baik lokal, nasional, maupun internasional.
“Oleh sebab itulah saya menyambut baik dan mendukung setiap upaya pengembangan kelembagaan ISI Denpasar dalam menjawab tantangan dan dinamika zaman. Hal ini tentu akan diiringi pula dengan pengembangan keilmuan seni yang lebih progresif, seperti desain, media baru, dan tatakelola digital seni,” ujar Gubernur Koster.

Dalam memaknai wisuda kali ini diselenggarakan Festival Bali Sangga Dwipantara III dengan tema ‘Wahya Waruna Wasantara’, yang bermakna Mulia Samudra Nusantara Bangun Indonesia Gemilang. Berbagai ruang kreativitas dan diseminasi kekaryaan, seperti pergelaran, seminar, pameran, workshop, cipta karya, riset, mimbar maestro, dan beberapa skema kegiatan lain digelar dalam festival ini. Ruang kreativitas dan diseminasi seperti ini menjadi sangat penting untuk merekatkan akademisi dengan maestro, seniman, dan pekerja kreatif bertalenta, baik dalam skala lokal, nasional maupun global.

Pemerintah Provinsi Bali dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, telah menjadikan kebudayaan sebagai hulu pembangunan Bali dengan komitmen untuk memajukan adat, tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal. Visi dan komitmen ini telah dituangkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.

Dalam pelaksanaan visi tersebut, pastinya Pemerintah Provinsi Bali akan selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan ISI Denpasar, sebagai satu-satunya perguruan tinggi seni di Bali. Platform kerja sinergi dan kolaborasi ini, antara lain meliputi: penciptaan karya seni baru yang kreatif-inovatif, rekonstruksi seni tradisi di desa adat, pembinaan lembaga seni, pengembangan SDM seni, pembangunan rumah desain, penyediaan tenaga ahli seni, manajemen seni, serta pemberdayaan ekosistem kreatif.

“Titiang perlu menyampaikan, sebenarnya kalau diceck laboratorium, DNA orang Bali kira-kira memang seni, dan berbagai karya kreatif dan inovatif yang tampil saat ini sesungguhnya masih merupakan bagian kecil yang dimiliki masyarakat Bali yang ada di desa adat. Itulah sebabnya keberadaan ISI Denpasar sangat penting untuk menjadikan kebudayaan Bali sebagai kekuatan di dalam mewarnai kehidupan pembangunan Bali,” kata Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng itu.

ISI Denpasar sebagai agen perubahan yang memiliki kompetensi pencipta, pengkaji, pembina dan pelaku wirausaha, lanjut Gubernur Bali Wayan Koster mengharapkan ISI Denpasar dapat menjadi garda terdepan dalam penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali. “Dalam rangka implementasi penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali, Pemerintah Provinsi Bali sedang mengerjakan pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung,” kata orang nomor satu di Pemprov Bali tersebut.

Pada zona inti Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, akan dibangun wahana seni budaya terdiri dari 15 Fasilitas Pentas Seni untuk seni tradisi dan seni modern, serta akan dibangun 12 Museum Tematik yang berkarakter kearifan lokal Bali. Fasilitas seni ini tentu akan menjadi ruang pemanggungan dan apresiasi karya cipta seni berkelas dunia. “Menyongsong berdirinya Kawasan Pusat Kebudayaan Bali ini, saya mengajak seluruh civitas akademika ISI Denpasar, sejak dini untuk menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam praktik kekaryaan yang lebih kreatif, inovatif, dan berkualitas dengan pencapaian-pencapaian baru. Saya meyakini ISI Denpasar selalu siap dan mampu mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dalam bidang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan,” ucapnya.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Bali, Wayan Koster berharap civitas akademika dan lulusan ISI Denasar agar terjun mendedikasikan diri di tengah-tengah masyarakat, utamanya di desa adat, dan komunitas seni di seluruh Bali. “Hal ini bertujuan untuk menggerakan kemajuan seni, tradisi, dan kearifan lokal Bali yang menjadi unteng kekuatan Bali,” ujar mantan Anggota DPR RI 3 periode dari Fraksi PDI Perjuangan itu seraya menandatangani Prasasti Peresmian Interior Auditorium Citta Kelangen Lantai III Institut Seni Indonesia Denpasar.

Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan ‘Kun’ Adnyana menyampaikan terima kasih kepada Dr Ir Hasto Kristiyanto MM IPU yang telah hadir bersama Gubernur Bali Wayan Koster dalam acara Wisuda Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar XXIX serta Pembukaan Festival Nasional Bali Sangga Dwipantara III, sekaligus Peresmian Interior Auditorium Citta Kelangen di Lantai III ISI Denpasar. “Ada sebanyak 394 wisudawan ISI Denpasar yang diwisuda hari ini dan mereka merupakan lulusan program pembelajaran Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) semester gasal 2022/2023. Atas hal ini, saya bangga dengan pencapaian para wisudawan, dan dengan bangga kami melepas wisudawan generasi gemilang Indonesia,” katanya, menyampaikan. (LE-DP)

Lenteraesai.id