judul gambar
HeadlinesKarangasem

Ikan Marlin Bu Ribu, Olahan Khas Sengkidu yang Melegenda Sejak 1950-an

Karangasem, LenteraEsai.id – Jika berbicara tentang objek wisata di Bali bagian timur, tentu ada berbagai macam jenis yang bisa dijajaki. Tak ketinggalan juga terdapat wisata kuliner yang melegenda, yakni olahan ikan marlin di tempat makan ‘Bu Ribu’ di Sengkidu, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.

Tempat makan ‘Bu Ribu’ ini sudah berdiri sejak tahun 1950-an. Tak heran jika tempat ini sudah dikenal tidak hanya di kalangan masyarakat lokal, namun juga sering dikunjungi para tamu atau wisatawan asing.

Ikan marlin yang disediakan diolah menggunakan bumbu khas Bali, yang disulap menjadi berbagai jenis tampilan dan menu seperti sate lilit, soup ikan, pepes bumbu plecing serta pepes bumbu rajang.

Proses pengolahan ikan marlin di tempat ini masih mempertahankan ke-tradisionalannya untuk tidak mengubah cita rasa khasnya yang sudah terkenal dari zaman ke zaman.

Pemilik tempat makan ‘Bu Ribu’, Ni Nyoman Mariani atau akrab dipanggil Mek Rebu, ketika ditemui di warungnya Senin (25/7/2022), mengakui bahwa tempat makan yang dikelolanya begitu dikenal oleh para ‘pemburu’ kuliner dari berbagai daerah hingga sejumlah negara.

“Awalnya sih hanya warga Karangasem saja yang makan di sini, tapi kemudian mereka banyak yang merantau ke luar Karangasem seperti ke Denpasar dan daerah lain. Dari perantauan, mereka menyusul mengajak teman-temannya datang makan ke sini. Tidak hanya itu, mereka juga tidak jarang membawa tamu-tamu asing,” ujarnya.

Jika dilihat, tempat makan ‘Bu Ribu’ sangat sederhana. Pengunjung dapat menyaksikan langsung proses pengolahan ikan marlin, karena tempat makan yang disediakan letaknya persis di samping dapur yang konsepnya masih sangat tradisional dan terbuka.

Sementara dijelaskan Mek Rebu, jika dalam sehari ia bisa menghabiskan sekitar 30 kilogram ikan marlin. Ikan-ikan marlin mentah yang kemudian diolah itu, diperoleh dari para nelayan lokal di kawasan Karangasem,  khususnya di Padangbai dan perairan Ujung.

“Biasanya, setiap jenis masakan ikan yang kami disediakan sehari-harinya selalu habis,” ujar Mek Rebu sembari menyebutkan bahwa tempatnya berjualan mulai buka pukul 11.00 dan sekitar pukul 17.00 Wita di sore harinya sudah habis. (LE-Ami) 

Lenteraesai.id