AdvertorialBulelengHeadlines

Di Hadapan CPMI Buleleng, Disnaker Sosialisasikan Pemahaman untuk Lindungi Tenaga Migran

Buleleng, LenteraEsai.id – Sebagai salah satu upaya dalam memberikan pemahaman tentang prosedur perekrutan dan penempatan pekerja migran Indonesia (PMI), Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng menyelenggarakan Sosialisasi Undang Undang Nomor 18 tahun 2017 tentang Perlindungan PMI Tahun 2021.

Kegiatan sosialisasi ini dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Buleleng, Ida Bagus Suadnyana yang pada kesempatan iitu mewakili Bupati Buleleng. Sosialisasi diikuti oleh para kepala desa dan calon PMI se-Kabupaten Buleleng, di Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja, Rabu (16/3).

Ditemui usai membuka sosialisasi, Ida Bagus Suadnyana mengatakan, sosialisasi ini merupakan hal yang sangat penting sesuai Undang Undang Nomor 18 Tahun 2017. Pihaknya sudah meminta kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng untuk lebih sering turun ke kecamatan dengan mengundang kepala desa minimal sebulan sekali.

“Kecamatan dan kepala desa kan memiliki kegiatan rapat rutin setiap bulan. Sehingga sosialisasi ini berjalan terus. Setelah menerima sosialisasi ini, nantinya bisa diterapkan langsung di masyarakat. Pekerja migran menjadi lebih tahu hak dan kewajibannya melalui sosialisasi ini,” ucapnya.

Sementara itu, di tempat yang sama Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Wilayah Denpasar Wiam Satriawan mengungkapkan, salah satu cara dalam menanggulangi permasalahan PMI adalah melalui sosialisasi ini. Di samping itu, mainset CPMI itu harus diubah, bahwa bekerja di luar negeri itu tidak semudah yang dibayangkan atau diungkapkan oleh janji-janji orang atau calo tertentu.

“Itu baru janji ya. Realita tidak semudah itu, dan inilah yang terjadi pada saudara-saudara PMI kita di Turki. Itu sudah diproses, yang terpenting saudara-saudara kita ini terlindungi,” tegasnya.

Oleh karena itu, Wiam Satriawan mengingatkan kepada CPMI untuk tidak mudah percaya kepada calo atau perorang yang menjanjikan keberangkatan untuk kerja di luar negeri. Mereka menggunakan cara mudah dengan visa holiday, dengan menggampangkan di sana mudah mencari pekerjaan kemudian visanya berubah menjadi visa kerja.

Masih di tempat yang sama, salah satu CPMI asal Desa Ringdikit, Wedayanti mengatakan, melalui sosialisasi ini dirinya mengaku sangat terbantu. Sebagai CPMI yang belum pernah kerja di luar negeri, sosialisasi ini dinilainya sangat penting baginya.

“Sosialisasi ini sangat penting dan membantu sekali buat saya. Saya jadi mengetahui kondisi-kondisi yang dihadapi di sana sebelum nantinya bekerja di luar negeri,” ucapnya, menyampaikan. (LE-Dis1)

Lenteraesai.id